Senin 04 Sep 2017 13:48 WIB

Kurator Museum Wajib Miliki Sertifikasi Kompetensi

Rep: Andrian Saputra/ Red: Dwi Murdaningsih
  Jane Ballesteros, kurator Museum Marikina memegang salah satu pasang koleksi sepatu dari mantan First Lady Filipina Imelda Marcos di Marikina sebelah Timur kota Manila, Filipina, Selasa (25/9).
Jane Ballesteros, kurator Museum Marikina memegang salah satu pasang koleksi sepatu dari mantan First Lady Filipina Imelda Marcos di Marikina sebelah Timur kota Manila, Filipina, Selasa (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah mewajikan kurator museum untuk memiliki sertifikasi komperensi. Direktur Cagar Budaya dan Permuseuman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Harry Widianto mengatakan kurator yang tersebar mengawasi di 430 museum seluruh Indonesia belum mempunyai sertifikasi kompetensi. Pemeritah pun menargetkan pada tahun ini sebanyak 120 kurator sudah harus memiliki sertifikasi kompetensi. 

“Itu wajib sertifikasi kompetensi, sehingga Direktorat akan menciptakan setifikasi bagi para kurator. Mereka itu the facto nya seudah menjalankan (pengawasan museum) tetapi harus ada kompetensinya,” kata Harry usai membuka Museum Goes to Campus II di Universitas Sebelas Maret (UNS) pada Senin (4/9). 

Dia mengatakan sertifikasi kompetensi bagi kurator museum dilakukan bertahap selama tiga tahun kedepan. Untuk tahun ini, Kemendikbud menargetkan 120 kurator telah memiliki sertifikasi kompetensi. Sementara itu, kata dia, terkait tunjangan bagi kurator, kata Harry, pemerintah baik pusat maupun daerah dapat membuat jabatan fungsional sehingga kurator dapat menerima tunjangan fungsional. 

“Kita juga akan sampai ke situ (tunjangan), yang penting kurator sertifikasi dulu kalau tidak bukan kurator namanya, tiga tahun ini kita selesaikan,” katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement