Kamis 07 Sep 2017 15:02 WIB

Ini 5 Saran KPAI Agar Pendidikan Karakter Berhasil

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: Ratna Puspita
Sejumlah siswa berjalan kaki untuk berangkat ke sekolah. (Ilustrasi)
Foto: ANTARA/Adiwinata Solihin
Sejumlah siswa berjalan kaki untuk berangkat ke sekolah. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Bidang Pendidikan Retno Listyarti menyarankan lima hal agar penguatan pendidikan karakter berhasil. Saran ini terkait penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) oleh Presiden Joko Widodo, Rabu (6/9).

Retno menjelaskan, membangun karakter harus dimulai dengan membangun budaya sekolah (school culture). Artinya, melibatkan seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder di sekolah. Mulai dari pendidik, tenaga kependidikan, kepala sekolah, siswa dan bahkan orang tua serta masyarakat sekitar.

Kedua, Retno melanjutkan, pembangunan karakter harus dimulai dari orang dewasa di lingkungan rumah dan sekolah. Sebab, 70 persen perilaku anak-anak adalah meniru. Dia menambahkan, anak belajar dari model atau butuh panutan atau role model di sekitarnya. 

"Misalnya sekolah ingin menanamkan karakter jujur, harus dimulai dari kepala sekolah yang mengelola keuangan sekolah secara transparan, laporan keuangan dapat diakses di website sekolah, anggaran disusun dengan partisipasi warga sekolah, dan lain-lain," ujar dia melalui keterangan tertulis yang diterima Republika, Kamis (7/9).