REPUBLIKA.CO.ID, ASTANA -- Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengatakan akan ada banyak hal yang bisa dikembangkan oleh negara negara islam dalam bidang sains dan teknologi. Dalam pidatonya di depan 22 kepala negara anggota OKI, Kalla meminta semua negara negara anggota OKI bisa mengadopsi hasil KTT ini dalam strategi dan kebijakan pemerintahnya masing masing.
Kalla berharap apa yang menjadi agenda pada pertemuan kali ini bisa diadopsi oleh seluruh anggota. Pertemuan ini sangat relevan di tengah perkembangan global. Karena itu, Kalla ingin umat muslim tidak tertinggal dalam perkembangan global ini.
"Agenda sains dan teknologi saat ini harus bisa diadopsi dan diimplementasikan dalam setiap kebijakan. Hal ini menjadi salah satu cara agar kemajuan umat muslim bisa semakin membaik dan terdepan," ujar Kalla di Independence Palace, Ahad (10/9).
Kalla menjelaskan, di Indonesia, pengembangan sains dan teknologi sangat kuat yang dimulai dari segi pendidikan. Di depan banyak kepala negara, Kalla mengatakan sistem pendidikan di Indonesia mengedepankan kreatifitas dan keterbukaan sehingga para pelajar bisa meningkatkan sains dan teknologi.
"Hal tersebut bisa dilihat dari bagaimana kami mengembangkan sekolah vokasional. Pendidikan menjadi modal awal untuk bisa mengembangkan sains dan teknologi," ujar Kalla.
Kalla juga sempat menjelaskan kepada para pemimpin negara banyak hal yang saat ini sedang dikembangkan oleh Indonesia dalam bidang energi. Salah satunya adalah ketahanan pangan, manajemen air, dan juga khususnya dalam energi terbarukan.
Kalla mengatakan perkembangan energi terbarukan seperti geothermal dan LNG menjadi salah satu hal yang saat ini sedang berkembang pesar di Indonesia. "Indonesia membuka kesempatan seluas luasnya bagi seluruh negara anggota OKI untuk bisa bekerjasama dan melakukan pengembangan bagi sains dan teknologi kedepan," ujar Kalla.