REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mendorong pegiat literasi memanfaatkan dana desa untuk kebutuhan perpustakaan desa.
"Mohon agar pegiat pustaka, agar dana desa yang dialokasikan untuk pendidikan, bisa digunakan untuk pustaka desa," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam memberi sambutan peresmian Perpustakaan Nasional di Jakarta, Kamis (14/9).
Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu mengatakan pembangunan fasilitas Perpustakaan Nasional merupakan amanah pendiri bangsa. Saat itu, ia mengatakan, Presiden RI pertama Sukarno meminta Perpustakaan Nasional di ring satu untuk menjadi ikon peradaban bangsa.
Muhadjir mengatakan gedung Perpustakaan Nasional mengambil arsitektur konsep bela dunia. Hal itu dimaksudkan agar Perpustakaan Nasional tidak hanya menjadi gudang buku, tetapi tempat memulainya penjelalahan dunia.
Ia melaporkan pembangunan Perpustakaan Nasional berasal dari APBN sebesar Rp 465.273 miliar. Perpustakaan Nasional memiliki sarana pra sarana bertaraf internasional denga 27 lantai.
Selain kemajuan teknologi, ia mengatakan, Perpustakaan Nasional juga memperhatikan kebutuhan penyandang disabilitas. Sebanyak lima hingga enam juta naskah ada di Perpustakaan Nasional.
Bahkan, Perpustakaan Nasional mampu menampung hingga dua juta eksemplar untuk 20 tahun mendatang. Beragam fasilitas disediakan Perpustakaan Nasional, seperti, pusat informasi, layanan teater, pemerab koleksi dan pusat data.
Muhadjir menargetkan Perpustakaan Nasional dapat menjadi rumah bagi ilmuan Indonesia. Mereka akan tergabung untuk berkontribusi membangun bangsa.
Selain itu, layanan multimedia, layanan pinjam buku, layanan koleksi bangsa di dunia, layanan nusantara, dan ruang pertemuan tersedia untuk umum.
Ia mengatakan Perpustakaan Nasional akan menjadi penyedia informasi dan ilmu pengetahuan. Pun Perpustakaan Nasional menjadi pusat jaringan seluruh Indonesia, perpustakaan desa, sekolah, masyarakat, dan perguruan tinggi.
"Dengan adanya Perpustakaan Nasional akan bisa menghimpun ruas jaringan seluruh Indonesia," ujar Muhadjir.