REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia menerima peserta persiapan keberangkatan angkatan 109 penerima beasiswa Indonesia Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di kantornya. Dalam sambutannya, Jusuf Kalla mengatakan, tidak ada ikatan pemerintah dalam beasiswa LPDP.
Namun dia berpesan agar para penerima beasiswa LPDP dapat belajar dengan sungguh-sungguh. "Jadi, mereka itu berutang secara moral kepada negara, kepada pemerintah, dan kepada masyarakat yang membiayai mereka," ujar Jusuf Kalla di kantornya, Rabu (27/9).
Jusuf Kalla juga berpesan agar para penerima beasiswa LPDP agar dapat berinovasi sehingga dapat menyumbangkan ide-ide baru untuk kemajuan bangsa. Menurutnya, penyebaran beasiswa LPDP sudah cukup merata di wilayah Indonesia.
Namun, pemerataan harus diikuti dengan kemampuan agar lebih siap dalam menuntut ilmu. Apalagi, LPDP merupakan beasiswa terbesar yang diberikan oleh pemerintah. "Karena pemerataan tanpa kemampuan juga berbahaya, nanti mereka //drop out," kata Jusuf Kalla.
Para penerima beasiswa LPDP ini harus siap bersaing dalam menimba ilmu. Jusuf Kalla mengatakan, beasiswa ini memang difokuskan untuk bidang studi sains dan teknologi. Bidang studi lainnya seperti hukum dan sosial juga tetap menjadi pilihan.
Jumlah penerima beasiswa LPDP pada 2017 ini sekitar 2.000 orang dan akan diberangkatkan pada September. LPDP memberangkatkan penerima beasiswa secara bertahap. Untuk angkatan 109 ini terdapat 123 orang penerima beasiswa LPDP yang berasal dari seluruh Indoneska.