REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Beragam cara dilakukan lembaga pendidikan untuk mengenalkan peserta didiknya pada profesi di dunia nyata. Seperti yang dilakukan sekolah dasar terpadu (SDT) Bina Ilmu, Parung, Bogor, Jawa Barat.
Sekolah yang didirikan Ustaz Damanhuri Zuhri (alm) itu membawa 145 peserta didik kelas IV, V, dan VI ke Kidzania, Jakarta, Kamis (5/10). Selama lebih dari lima jam sejak pukul 09.30 WIB sampai pukul 15.00 WIB, seluruh peserta didik mengikuti beragam wahana yang berlokasi di lantai 6 Gedung Pacific Place. Mereka didamping 12 guru.
Di Kidzania, anak-anak memiliki kesempatan untuk menjalankan peran orang dewasa sebagai petugas pemadam kebakaran, petugas polisi, reporter berita, pembuat roti, dan masih banyak lagi. Ini memberikan stimulus bagi anak-anak untuk meningkatkan keterampilan mereka di bidang sosial, komunikasi, bahasa, kognitif, dan fisik.
“Banyak nilai pendidikan yang didapat dari kegiatan di luar kelas, belajar melalui pengalaman, yang merupakan tipe belajar paling holistik dan menyeluruh, merupakan jantung pengalaman Kidzania sebagai sarana pemberdayaan anak-anak untuk menjadikan dunia lebih baik,” kata Ketua Bidang Kurikulum SDT Bina Ilmu, Syarifah SPd.
Syarifah mengemukakan, pihaknya memilih kegiatan kunjungan ke Kidzania karena di sana ada beragam profesi yang bisa disimulasikan oleh peserta didik. ''Berwisata ke Kidzania sangat bermanfaat bagi siswa-siswi kami, karena Kidzania memiliki konsep "Kota-nya anak anak yang mengedepankan unsur pendidikan dan hiburan’,'' jelasnya.
Syarifah yang juga guru kelas V melanjutkan, di Kidzania para siswa dapat melihat sebuah kota yang sebenarnya namun dalam skala anak anak. Termasuk di dalamnnya supermarket, rumah sakit, kantor polisi, bank, perusahaan otomotif, kantor berita, teater pertunjukan, dan lain-lain. ''Bukan hanya melihat, merekapun bisa merasakan puluhan bahkan ratusan profesi yang disediakan di sana,” katanya.
Syarifah yang sejak 2005 mengabdi di lembaga pendidikan Perguruan Bina Ilmu berharap setelah merasakan berbagai profesi kelak anak anak akan lebih bisa menghargai profesi apapun yang mereka temui nantinya di kehidupan sebenarnya. ''Tujuannya supaya mereka lebih berani bermimpi kelak mereka akan berprofesi apa nantinya,'' tuturnya.
Salah seorang siswa, Hafiz Octavian Arrazi (12 th), meski baru pertama kali berkunjung ke Kidzania mengaku sengat senang. Hal itu karena ia bisa menambah wawasan tentang berbagai profesi yang ada di sana. ''Wah, ini berguna banget,'' akunya.
Dalam acara itu, Hafiz sangat terkesan dengan profesi hakim. Siswa kelas VI ini menceritakan dirinya mengenakan jubah hakim layaknya seorang hakim sesungguhnya. ''Pokoknya seperti suasana di pengadilan deh,'' katanya.
Lebih lanjut Hafiz mengatakan saat itu dia memutuskan perkara dengan vonis bebas atas perkara pengrusakan lingkungan. "Terdakwa saya vonis bebas atas dasar ketidaksengajaan," ujarnya.
Hafiz menambahkan, selain itu dirinya juga menjadi penyiar radio, juru masak, wartawan,dan pegawai sebuah bank.
Hal yang sama diungkapkan Karenina Aurelia Pingkan (11 th). Setelah mengikuti kegiatan tersebut, dirinya mengaku sangat senang. Profesi yang paling berkesan bagi Karenina adalah penyiar radio. ''Saya jadi tahu sekarang bagaimana profesi sebagai seorang penyiar radio,'' katanya.
Lebih lanjut siswa kelas VI ini menceritakan, saat berada di ruang studio awalnya merasa kikuk karena baru pertama kali bersentuhan dengan alat-alat studio. ''Awalnya memang grogi, tapi setelah akrab dengan peratalan dan pemandu, saya jadi lancar dalam melakukan siaran. Saya membacakan horoskop saat siaran dan tahu cara memilih lagu buat pendengar,'' tuturnya.
Keseruan lain yang diceritakan Karenina saat menjadi dokter ortopedi dan saat dirinya menjadi juru masak. ''Senang sekali, karena seseorang bisa mencapai cita-citanya dari situ,'' paparnya.