REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional (HGN) 2017, Indonesia Bermutu (IB) mengadakan diskusi bulanan/sawala. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Sekretariat IB, Jalan H. Naimun nomor 1 Pondok Pinang Jakarta Selatan, Kamis (23/11).
Indonesia Bermutu adalah lembaga kajian, penelitian, pendidikan dan pelatihan. Di dalamnya bergabung tokoh dari berbagai bidang/organisasi yang peduli peningkatan mutu pendidikan di Indonesia. Termasuk para dosen/guru besar dan guru.
Peneliti IB Suprananto mengatakan, sebagai pendidik, penilai dan evaluator sejati, guru justeru meningkatkan kualitas layanannya pada saat siswa mengalami kegagalan. “Ketidakmampuan siswa mencapai kompetensi yang diharapkan menunjukkan bahwa mereka perlu pembinaan yang lebih berkualitas. Hal ini membuktikan bahwa penilaian dalam pendidikan merupakan jaminan bagi setiap peserta didik untuk mendapatkan hak-hak pendidikannya,” kata Suprananto yang juga peneliti Himpunan Evaluasi Pendidikan Indonesia (HEPI) dalam rilis IB yang diterima Republika.co.id, Jumat (24/11).
Penasehat IB Bahrul Hayat PhD mengemukakan, guru sejati adalah mereka yang menghidupkan hati dan pikiran anak didiknya dan mereka mengabdi dengan sepenuh hati dan pikiran. “Semua upaya pengembangan profesi guru oleh semua pihak harus diarahkan pada pembentukan karakter guru sebagai pendidik yang mencintai profesi dan anak didiknya,” tutur Bahrul Hayat yang juga ketua umum HEPI.