REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Semboyan 'Tut Wuri Handayani' yang tertulis pada logo Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ternyata mengganggu pikiran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy. Semboyan tersebut dinilai kurang lengkap oleh Muhadjir.
"Saya nggal tahu siapa yang buat, namun pemilihan kalimat 'Tut Wuri Handayani' di logo ini masih kurang, kalo perlu semboyan lengkap tertulis dalam logo," kata Muhadjir pada acara puncak perayaan Hari Guru Nasional di kantor Kemendikbud, Jakarta, Sabtu (25/11).
Pemahaman filosofi dari kalimat lengkap yang dibuat oleh pahlawan nasional pendidikan, Ki Hadjar Dewantara, 'Ing Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, dan Tut Wuri Handayani' ini dimaknai dengan 'didepan memberi teladan, ditengah membangkitkan niat dan dibelakang memberikan dorongan'.
Melalui tema "Membangun Pendidikan Karakter melalui Keteladanan Guru" ini Muhadjir menilai makna teladan dalam guru tidak terlihat dalam logo. "Keteladanan guru tidak ada karena makna tut wuri handayani yang mendorong dibelakang. Setelah didorong guru bisa pergi," ujar Muhadjir.
Muhadjir menyinggung kinerja guru profesional yang tidak setara dengan guru baru atau bahkan guru honorer. Jam kerja untuk berada di sekolah sering kali diabaikan oleh guru. Hal tersebut menimbulkan kesenjangan bagi guru honorer karena memiliki jam kerja yang sama namun memiliki gaji yang berbeda.
"Guru diharapkan mampu menerapkan makna dari semboyan kemendikbud, tidak hanya mendorong dan membimbing namun juga sebagai teladan bagi siswa," kata Muhadjir.
Namun Muhadjir menyatakan sulit untuk mengganti logo karena tentu biaya yang tidak sedikit dan menimbukan masalah baru. Selain mengkritisi logo Kemendikbud, Muhadjir juga mengkritisi lagu Indonesia Raya yang selama ini tidak dinyanyikan secara lengkap. "Makna lagu harus dilihat secara lengkap. Ini yang membuat penghayatan lagu ini rendah," ujar Muhadjir.
"Diharapkan setelah lulus sekolah dasar, siswa bisa hapal lagu Indonesia Raya secara lengkap dan yang pasti guru harus hapal baik lirik maupun makna yang terkandung didalamnya," kata Muhadjir menambahkan.
Dalam acara puncak Hari Guru Nasional, Mendikbud membagikan penghargaan dan hadiah bagi para guru yang mengikuti perlombaan di tingkat sekolah dari usia dini hingga sekolah menengah atas.