Ahad 26 Nov 2017 17:55 WIB

5 Hal yang Patut Ditanamkan kepada 'Kids Zaman Now'

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Elba Damhuri
Generasi milenial.
Foto: pexels
Generasi milenial.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sosiolog sekaligus Rektor Universitas Ibnu Chaldun Jakarta, Musni Umar, mengungkapkan lima hal positif yang perlu ditanamkan dalam diri 'kid zaman now'. Pertama adalah keharusan memiliki empati dan kepedulian terhadap anak dan kaum muda. Sebab mereka adalah harapan.

"Kedua, mesti membangun dialog dengan anak-anak kita sebagai bagian dari generasi muda Indonesia. Selain itu, harus dilakukan pengawasan yang dimulai dari keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat, sehingga keluarga menjadi pilar yang memperkukuh bangsa dan negara kita," kata dia dalam keterangannya, Ahad (26/11).

Ketiga, yaitu memperkuat sumber daya manusia (SDM) generasi muda. Saat ini dalam kehidupan penuh persaingan. Maka mau tidak mau dan suka tidak suka, harus mempersiapkan anak-anak dan generasi muda Indonesia supaya memiliki sumber daya manusia yang kuat imannya, akhlaknya dan juga punya ilmu pengetahuan sehingga mampu bersaing.

Keempat, memperkukuh budaya daerah dan budaya nasional. Budaya merupakan pilar kedua setelah SDM untuk membuat bangsa Indonesia kuat dan maju di masa depan. Kelima, menumbuhkan optimisme. Bangsa Indonesia harus selalu menjauhi sikap pesimisme dan terus-menerus menghadirkan optimisme.

"Sebab, sebesar apapun sesulitan yang dihadapi, jika memiliki sikap optimisme dan menjadi pekerja keras yang cerdas, maka segala kesulitan bisa diatasi," jelas Musni.

Musni memaparkan, 'kids zaman now' yang dikemukakan dan menjadi viral di dunia maya merupakan upaya kaum muda untuk mencari perhatian, mencari identitas dan aktualisasi diri. Generasi muda yang sering disebut pemuda, menurut hasil Sensus Nasional tahun 2012 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) berjumlah 62,53 juta (25,51 persen) dari total penduduk Indonesia.

"Jumlah kaum muda Indonesia amat besar dan sejatinya merupakan masa depan kita, karena merekalah yang akan menggantikan generasi sekarang. Kalau mereka baik, maka baiklah bangsa ini di masa depan. Sebaliknya jika mereka rusak, maka rusaklah masa depan Indonesia," katanya.

'Kids zaman now' telah melahirkan berbagai perubahan. Perubahan yang hadir ditengah-tengah kita merupakan dampak dari kemajuan teknologi, di mana setiap orang bebas menggunakan internet melalui facebook, twitter, instagram, Youtube dan sebagainya dengan inang media sosial (medsos).

Perubahan yang tengah terjadi di masyarakat kita terutama dikalangan kaum muda Indonesia, ada yang negatif seperti narkoba yang banyak dikonsumsi kaum muda, seks bebas, berpakaian setengah telanjang, berpacaran, hidup bermewah-mewah (hedonisme) dan sebagainya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement