REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah membagikan ribuan beasiswa untuk siswa dan mahasiswa yang berprestasi. Dari mulai program Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) hingga lembaga pendidikan swasta, menyebar beasiswa ke seluruh pelajar di Indonesia.
Presiden Joko Widodo mengatakan beasiswa diberikan untuk meningkatkan daya saing Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Apalagi, saat ini pasar bebas ASEAN atau Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah berada di depan mata.
"15 sampai 20 tahun yang akan datang akan terjadi persaingan yang sangat ketat, kita punya SDM kalau tidak dibenahi akan sulit memenangkan persaingan, persaingan ketat sudah ada, bukan lagi di depan mata, dimulai dengan MEA," kata Jokowi.
Selain meningkatkan daya saing siswa, beasiswa untuk mahasiswa ini bertujuan untuk menciptakan calon pemimpin yang baik. Beasiswa tersebut juga mengembangkan keterampilan dan kepedulian terhadap sesama.
Head Of Executive Board Tanoto Foundation, Sihol Aritonang mengatakan seorang mahasiswa berprestasi harus disiapkan sejak awal masuk perguruan tinggi. Mahasiswa dengan kualifikasi ini adalah mereka yang memiliki kriteria sebagaimana terejawantah dalam simpulan tridarma perguruan tinggi, yakni mahasiswa yang memiliki kemampuan akademik yang baik. Namun, juga didukung keterampilan hidup dan kepedulian terhadap sesama.
"Tantangan seorang mahasiswa tentu berbeda setiap zaman. Sayangnya, banyak di antara mereka yang sejak awal memikul tanggungjawab sejarah dan peran strategis di masa depan tidak sadar dengan status kemahasiswaannya ini", kata Sihol dalam keterangannya, Kamis (30/11).
Realitas itulah yang mendasari Tanoto Foundation, kata Sihol, untuk merancang sebuah program, yang tak hanya memberikan beasiswa. Selain sistem monitoring dan evaluasi akademik terhadap peserta beasiswa secara teratur setiap semester, Tanoto Foundation juga membekali para peserta beasiswanya dengan berbagai kemampuan pendukung (soft skills) agar mereka siap menjadi mahasiswa berprestasi di bidang apapun.