REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah publikasi internasional Indonesia terus mengalami peningkatan. Tercatat, hingga bulan Desember 2017 publikasi internasional Indonesia mencapai sekitar 14.200 publikasi. Jumlah tersebut pun, berhasil membawa Indonesia menjadi rangking ke-3 publikasi ilmiah se-ASEAN.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) Muhammad Nasir mengatakan, jumlah publikasi internasional Indonesia saat ini telah mengungguli Thailand yang hanya memiliki 12 ribu publikasi internasional. Jumlah publikasi internasional Indonesia juga mendekati Singapura yang memiliki 15 ribu publikasi internasional.
"Selama dua puluh tahun, Indonesia belum pernah mengungguli Thailand. Tapi sekarang, bisa. Dan sekarang kita target harus bisa naik, ungguli Singapura," kata Nasir di Jakarta pada Kamis (7/12).
Meski sudah bisa mengungguli Thailand, Nasir tetap mendorong para dosen dan profesor untuk meningkatkan publikasi internasional mereka. Sehingga, ke depan publikasi internasional akan terus meningkat secara signifikan.
"Saya targetkan tahun ini bisa mencapai 16 ribu atau 17 ribu publikasi ilmiah, kita harus yakin bisa capai itu. Makanya kami dorong terus para dosen, peneliti atau profesor," kata Nasir.
Diketahui, untuk rangking pertama publikasi ilmiah se-ASEAN saat ini di duduki oleh Malaysia dengan jumlah publikasi sebanyak 20.304 publikasi. Sedang posisi kedua, ditempati oleh Singapura dengan jumlah publikasi ilmiah sekitar 15 ribu publikasi.