REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, meresmikan langsung Grha As-Sakinah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. Indonesia Raya tiga stanza jadi pembuka peresmian ruang serba guna seluas 2.200 meter persegi tersebut.
Dalam sambutannya, Muhadjir mengungkapkan kekagumannya terhadap kemajuan yang senantiasa diukir SMA Muhi Yogyakarta. Termasuk, atas terwujudnya pembangunan Grha As Sakinah yang menelan biaya sekitar delapan miliar rupiah.
Ia berpendapat, sekolah swasta memang harus seperti itu, sehingga bisa bersaing dengan sekolah-sekolah negeri. Tujuannya, agar lulusan-lulusan SMA Muhi Yogyakarta jadi tokoh-tokoh besar yang merubah masa depan bangsa.
"Saya selalu terhibur kalau datang ke sekolah-sekolah Muhammadiyah yang bagus," kata Muhadjir di Grha As Sakinah, Kamis (14/12).
Mendengar banyak nama-nama besar lahir dari SMA Muhi Yogyakarta, ia pun menitipkan pesan. Muhadjir meminta SMA Muhi Yogyakarta mengundang alumni-alumni itu setiap tahun, tidak lain untuk memberi motivasi sekaligus bentuk dharma bakti sebagai lulusan.
Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Tri Ismu Husnon Purwono menuturkan terima kasih atas motivasi yang telah diberikan Mendikbud ke dunia pendidikan, khususnya di DIY. Ia berharap, kehadiran Grha As Sakinah semakin mendorong kurikulum 2013 yang diterapkan.
"Itu tidak lain merupakan satu kurikulum yang menggali potensi diri anak-anak untuk bekerja sama, sehingga bisa jadi anak-anak yang tidak egois, bisa bekerja sama dan bersatu di Republik Indonesia ini," ujar Tri.
Tri pun sempat mengingat pesan mantan Rektor UMM yang jadi Mendikbud tersebut, agar membuat SMA Muhi Yogyakarta lebih baik dari era terdahulu. Ia menegaskan, sekolah itu harus bisa memotivasi prestasi akademis dan seni agar sejalan beriringan.
"Agar terbentuk anak-anak holistik dalam karakter, akhlakul karimah, dan bermutu dalam pengembangan," kata Tri.
Peresmian dilakukan lewat penandatanganan prasasti oleh Mendikbud Muhadjir Effendy. Sepanjang peresmian, alunan musik-musik gamelan langsung dimainkan anak-anak SMA Muhi Yogyakarta.
Selain itu, Muhadjir Effendy menuliskan pesan-pesan kepada SMA Muhi Yogyakarta, sekaligus sebagai amanah kepada siapapun pengelolanya kelak. Setelah itu, turut ditampilkan Tarian Saman dan Pencak Silat yang dimainkan sendiri oleh siswa-siswa SMA Muhi Yogyakarta.