REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus mengupayakan jumlah guru terus ditambah, seiring dengan masih adanya rasio antara guru dan murid yang tidak sebanding. Akibatnya, masih terdapat sekolah yang jumlah gurunya tidak sesuai dengan kebutuhan.
Gubernur Lampung M Ridho Ficardo akan terus memperjuangkan penerimaan tenaga guru untuk sekolah di daerah Lampung. "Saat ini jumlah guru di Lampung masih kurang," kata Kepala Bidang Humas dan Komunikasi Publik Pemprov Lampung Heriyansyah di Bandar Lampung, Senin (18/12).
Menurut dia, gubernur masih konsen dengan perekrutan tenaga guru untuk sekolah-sekolah yang berada di daerah dan pulau-pulau terluar di wilayah Lampung. Pasalnya, masih banyak sekolah di daerah dan pulau-pulau yang kekurangan guru, sehingga belajarnya harus merangkap.
Ia mengatakan, persoalan pengadaan tenaga guru telah disampaikan gubernur kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan juga ketua DPR. Gubernur Lampung meminta kepada pihak terkait untuk menambah jumlah guru untuk wilayah Lampung.
Permintaan gubernur tersebut kepada Menpan dan RB dikarenakan kewenangan gubernur tidak dapat mengangkat tenaga guru, karena kewenangan pusat. Selain itu, melihat anggaran pendidikan yang telah mencapai 20 persen dari total APBN membuat optimistis Lampung mampu melakukan perekrutasn guru.
Pada Hari Persatuan Guru Republik Indonesia di Kabupaten Pringsewu, Gubernur M Ridho Ficardo mengatakan, kondisi pendidikan yang ada di Lampung harus dibenahi. Jika tidak, pembangunan di Lampung yang sedang digarap oleh pemerintah tidak akan berdampak. Menurut dia, pembangunan infrastruktur yang bagus namun anak didiknya tidak pintar maka tidak ada gunanya.
Gubernur mengatakan, program Lampung Mengajar yang telah berjalan beberapa tahun terakhir, bermanfaat bagi sekolah-sekolah di pulau-pulau dan pulau terluar. Para guru yang di tempatkan di daerah tersebut untuk terus bersemangat memajukan dunia pendidikan di Lampung khususnya di daerah-daerah terpencil dan terluar.