REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dan Keterampilan Komputer Pengolahan Informasi (KKPI) menggelar rapat kerja nasional (rakernas) FGTIKKNAS di Makassar, Sulawesi Selatan, 17-18 Desember 2017. Rakernas tersebut diikuti oleh para pengurus Federasi Guru TIK dan KKPI Nasional.
“Ini merupakan kegiatan yang strategis pada akhir tahun 2017,” kata Sekretaris umum FGTIKKNAS, Supriadi selaku Ketua Pelaksana Rakernas FGTIKKNAS, Supriadi dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Rabu (20/12).
Ia menambahkan, agenda Rakernas FGTIKKNAS 2017 ini antara lain, evaluasi program kegiatan selama tiga tahun FGTIKKNAS; membahas kendala dan permasalahan guru TIK dan implementasi di satuan pendidikan; penyusunan usulan berbagai alternatif solusi tentang guru TIK dan kedudukan TIK dalam implementasi kurikulum; serta penyusunan program tindaklanjut FGTIKKNAS tahun 2018.
"Rakernas FGTIKKNAS ini diselenggarakan secara mandiri dengan dana swadaya. Kami ucapkan terima kasih atas kontribusi dari para pengurus dan anggota," ujar Supriadi.
Pada pembukaan rakernas tersebut, Ketua FGTIKKNAS, Dr Firman Oktora menegaskan, guru TIK harus bersatu, tidak terpecah belah atau terprovokasi oleh pihak-pihak lain yang tidak ingin guru TIK bersatu. “Kita harus sama-sama berjuang dan berkolaborasi untuk kepentingan pendidikan nasional dan kemajuan bangsa,” ujarnya.
Ia menambahkan, pembelajaran abad 21 memerlukan teknologi informasi dan komunikasi baik sebagai IT For Learning ataupun Computational Thinking. Oleh karena itu diperlukan guru TIK yang kreatif dan inovatif.
“Untuk itu FGTIKKNAS sebagai organisasi profesi guru TIK menjadi wadah yang strategis untuk berdiskusi dan meningkatkan kompetensi sehingga dapat berselancar dalam perubahan,” kata Firman Oktora.
Pada kesempatan Rakernas tersebut, para pengurus menyatakan komitmen bersama untuk terus memperjuangkan guru TIK dan kedudukan TIK berada pada posisi yang strategis di sekolah-sekolah seluruh Indonesia.