REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendesak pemerintah pusat dan daerah untuk tegas dalam meredistribusi guru. Sebab, hingga kini program redistribusi guru hanya sekadar wacana tanpa terlaksana.
Presidium FSGI Fahmi Hatib mengatakan, ketidaktegasan pemerintah pusat dan daerah tersebut menyebabkan pemerataan kualitas pendidikan belum terlaksana. Padahal, pemerintah seharusnya tegas melaksanakan redistribusi tersebut.
Dia juga mengusulkan, redistribusi guru dilakukan saat ini. Sebab, sekarang adalah momentum yang tepat karena guru sedang libur semester ganjil dan sekolah belum membuat jadwal mengajar untuk semester genap.
"Harus tegas pemerintah itu. Ya kalau redistribusi guru mau diterapkan jangan berlarut-larut terus dan mengundur waktu dong seharusnya," kata Fahmi ketika dihubungi Republika.co.id, Senin (25/12).
Fahmi yang berdomisili di Nusa Tenggara Barat (NTB) juga menyebut, pemerintah daerahnya juga sangat lamban dan tidak tegas dalam meredistribusi guru. Sejak beberapa bulan terakhir, kata dia, redistribusi guru sekolah menengah kejuruan (SMK) tidak pernah terlaksana.
"Pemda NTB juga hampir sama dengan sama dengan pusat, tidak tegas. Pemerintah pusat harusnya sanksi Pemda yang lamban, jangan terus dibiarkan," kata dia.