Selasa 02 Jan 2018 06:04 WIB

Penyelerasan Kurikulum Tekan Mismatch dengan Industri

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nidia Zuraya
Pendidikan Vokasi (ilustrasi)
Foto: www.pnj.ac.id
Pendidikan Vokasi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan Dann Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan, penyelarasan kurikulum terus berupaya untuk penyesesuaian dengan kebutuhan industri. Hal itu dilakukan untuk menekan mismatch antara lulusan kerja dengan kebutuhan industri.

"Kami terus melakukan penyelarasan itu. Sekarang sudah banyak smk kita yang kurikulum nya disesuaikan dengan kebutuhan industri," ungkap Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendikbud kepada Republika, Senin (1/1).

Dia menyebutkan, penyelarasan tersebut dilakukan dengan memperhatikan jurusan SMK dan bidang pekerjaan yang nantinya berpeluang digeluti. Meski begitu, lanjut dia, penyelarasan tersebut belum dilakukan secara menyeluruh.

"Makanya kami terus upaya untuk melakukan penyelerasan kurikulum," tegas Didik.

Salah satu contoh penyelarasan, kata Didik, yaitu dengan melakukan kerja sama dengan Transcorporation. Sehingga, lulusan SMK bisa segera diterima bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Dengan begitu dia berharap, upaya-upaya yang dilakukan pemerintah bisa berguna bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement