Kamis 08 Feb 2018 03:59 WIB

Jerman Dorong Alumni Indonesia Berkontribusi di Tanah Air

Lebih dari 4.500 WNI sedang menjalani pendidikan berstandar tinggi di Jerman.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Andi Nur Aminah
Deklarasi IAJ. Sejumlah peserta alumni Jerman saat menghadiri kegiatan deklarasi Ikatan Alumni Jerman di Aula Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Deklarasi IAJ. Sejumlah peserta alumni Jerman saat menghadiri kegiatan deklarasi Ikatan Alumni Jerman di Aula Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Saat ini ada lebih dari 4.500 warga negara Indonesia yang sedang menjalani pendidikan berstandar tinggi di Jerman. Tak hanya belajar, banyak lulusan asal Indonesia yang juga mengambil kesempatan untuk mendapat pengalaman bekerja lebih lanjut di Jerman.

Setelah menyelesaikan pendidikan dan mendapat pengalaman kerja profesional di Jerman, sekitar 60 hingga 80 orang WNI  kembali pulang ke Tanah Air setiap tahunnya. Setelah kembali pulang, mereka aktif dalam menerapkan ilmu dan pengalaman kerja yang mereka dapat selama di Jerman untuk berkontribusi dalam pembangunan di Indonesia.

Lebih lanjut, Programme Migration for Development (PMD) yang dibiayai oleh Pemerintah Jerman dan dijalankan oleh Centre for International Migration (CIM) menggelar acara Attracting Indonesian Diaspora and Returnees for Sustainable Development in Indonesia di Hotel Kempinski, Jakarta, pada Rabu (7/2). Acara ini mendorong dialog antara perwakilan Kementerian Luar Negeri RI, ogranisasi diaspora dan non-pemerintah, partisipan dari returning experts programme serta pekerja Indonesia dan alumni Jerman.

Salah satu tujuan acara ini adalah memberi informasi mengenai keuntungan migrasi (belajar atau mencari pengalaman kerja di luar negeri, Red) dalam pembangunan Indonesia. Sebagaimana diungkapkan dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, acara ini juga menyoroti dampak positif migrasi terhadap perkembangan kerja sama antara Indonesia dan Jerman.

Nilai tambah dari migrasi tercipta dengan mengintegrasikan migran berkemampuan tinggi asal Indonesia yang akan kembali pulang ke Tanah Air ke dalam pasar tenaga kerja Indonesia. Nilai tambah akan tercipta karena para migran akan membagikan ilmu yang mereka dapat selama belajar di Jerman ketika bekerja di Indonesia. Selain itu, para migran ini juga memiliki kemampuan untuk mengadaptasi solusi berkelanjutan yang disesuaikan dengan kondisi di Indonesia.

Sejak 1996, CIM telah memfasilitasi lebih dari 4.000 WNI yang telah lulus dari universitas-universitas di Jerman maupun bekerja secara profesional di Jerman untuk kembali dan membangun karir mereka di Indonesia. Saat ini, PMD Indonesia beroperasi dalam tiga area berbeda. Yaitu 'Development Oriented Return/Returning Expert', 'Cooperation with Diaspora Organizations' dan 'Business Idea for Development'. 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement