Rabu 14 Feb 2018 19:05 WIB

Ini Strategi Pemkot Surabaya Sukseskan UNBK dan USBN

SD dan SMP di Surabaya yang berada dalam satu naungan yayasan bisa saling membantu.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Pelaksanaan UNBK
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Pelaksanaan UNBK

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya Ikhsan mengaku mempunyai strategi khusus dalam menyukseskan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN). Strategi tersebut diharapkan lebih mematangkan pelaksanaan UNBK dan USBN, baik dari mulai proses persiapan hingga pelaksanaan.

Ikhsan juga mengaku, selain menyiapkan data anak-anak yang akan mengikuti ujian, beberapa tahapan dalam menyukseskan UNBK dan USBN juga telah dipersiapkan. "Semua kebutuhan sesuai dengan tahapan-tahapan sudah kita siapkan," kata Ikhsan di Surabaya, Rabu (14/2).

Ikhsan menjelaskan beberapa strategi khusus yang disiapkannya. Pertama, sekolah yang sudah mumpuni dalam hal sarana dan prasarana bisa melaksanakan ujian secara mandiri. Mumpuni yang dimaksud adalah kesiapan dalam fasilitas kebutuhan komputer maupun ruangan.

Kedua, SD dan SMP di Surabaya yang berada dalam satu naungan yayasan bisa saling membantu. Terkait penjadwalan ujian dan penggunaan komputer bisa disesuaikan secara bergantian. "Ketika SMP ujian, mereka bisa saling bantu untuk bergantian menggunakan fasilitas di SMA, SMK atau SD," ujar Ikhsan.

Ketiga, Ikhsan mengatakan, Disdik Surabaya telah mengimbau kepada sekolah dengan satu sub rayon terdekat bisa saling membantu. Misalnya, sekolah yang memiliki sarana dan prasarana lebih, bisa melaksanakan ujian sebanyak dua sesi.

"Tujuannya, supaya dapat membantu sekolah lain dalam satu sub rayon. Tahun sekarang ini kita tinggal memperkuat, karena makin lama sudah semakin sedikit sekolah yang bergabung dengan sekolah lain," kata Ikhsan.

Kepala Bagian layanan Pengadaan dan Pengelolaan Aset Pemkot Surabaya Noer Oemarijati mengatakan, Pemkot Surabaya menyediakan 5.255 unit komputer bagi siswa-siswi SD/SMP se-surabaya yang akan menghadapi UNBK. Total anggaran yang dikeluarkan untuk persiapan UNBK sebesar Rp 53,7 miliar. "Sampai saat ini, jumlah nilai pekerjaan pengadaan komputer tahun sebesar 51,8 miliar," kata Noer.

Noer mengatakan, harga per unit komputer tahun 2018 sebesar Rp 9,9 juta. Spesifikasi komputer yang diminta pemkot telah sesuai dengan kebutuhan siswa/siswi saat mengikuti UNBK. "Spesifikasi tersebut telah dikaji oleh Institut Sepuluh November (ITS) dan alhamdulilah, speknya sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan," ujar Noer.

Nantinya, setelah UNBK selesai dilaksanakan, komputer yang sudah dibagikan secara bertahap kepada sekolah negeri akan ditambah LCD di setiap kelasnya. Ini disiapkan untuk menunjang proses belajar. "Rencananya pemkot akan membeli 415 LCD dengan total anggaran sebesar Rp 2,8 miliar," kata Noer.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement