Jumat 23 Mar 2018 17:40 WIB

Sekolah Masa Depan Diwujudkan Lewat Ekosistem Membahagiakan

Sekolah masa depan memakai metode yang tak hanya abstraksi membaca buku lalu ujian

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fernan Rahadi
Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal.
Foto: Republika/Wahyu Suryana
Pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Ekosistem pendidikan yang dibangun Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) semakin mendapatkan sambutan positif. Pendiri GSM, Muhammad Nur Rizal menilai, penerimaan yang positif itu dikarenakan mulai adanya kesadaran untuk merubah sistem yang selama ini ada.

"Mereka sadar arah pendidikan masa depan harus berubah, pola pikir mereka sudah berubah, memahami ternyata akar persoalan kekerasan, rendahnya mutu pendidikan, rendahnya kualitas guru, lebih karena anak-anak dan guru terpaksa melakukan proses belajar di sekolah," kata Rizal kepada Republika, Jumat (23/3).

Hal itu diungkapkan saat menerima kunjungan guru-guru SMP dari Kota Tangerang Selatan dan Kabupaten Tangerang di SD Muhammadiyah Mantaran. Selama pekan ini saja, setidaknya ada tiga kunjungan yang datang ke sekolah-sekolah model GSM di DIY.

Ia menerangkan, keterpaksaan itu dikarenakan berbagai alasan seperti karier, tuntutan rumah tangga, dan bagi anak-anak karena sekolah akan membangun karier masa depan mereka. Rizal menekankan, akar permasalahan itu semua tidak lain ketidakbahagiaan.