REPUBLIKA.CO.ID, SIAK — Dinas Pendidikan Provinsi Riau menargetkan pada tahun 2010 seluruh atau 100 persen sekolah lanjutan tingkat atas di wilayahnya melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). "Kami targetkan dua tahun ke depan UNBK tingkat SMA sederajat sudah terlaksana di seluruh sekolah," kata Pelaksana harian Kadis Pendidikan Provinsi Riau, Indra Agus Lukman, Sabtu (24/3).
Dia mengatakan, jumlah SMA/sederajat yang melaksanakan UNBK tahun 2018 meningkat dibandingkan 2017. Namun, rata-rata pelaksanaan ujian berbasis komputer di provinsi Riau masih 50 persen.
"Jumlah SMA yang melaksanakan UNBK sudah meningkatkan dibandingkan tahun 2017. Tahun lalu hanya 40 sekolah, tahun ini bertambah 40 sekolah lagi. Kami lakukan semuanya secara bertahap," kata dia saat mendampingi Komisi X DPR RI melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Siak beberapa hari lalu.
Jumlah SMK yang melaksanakan UNBK jauh lebih tinggi dibandingkan SMA, karena sudah mencapai 70 persen pada 2018. "SMK itu adalah sekolah kejuruan, ada jurusan komputer juga di sana. Jadi mereka sudah punya peralatan sendiri untuk penunjang UNBK, berbeda dengan SMA yang tidak keseluruhan punya Labor komputer," kata Indra.
Ketua Komisi X DPR RI Djoko Udjianto saat kunjungannya ke Kabupaten Siak Rabu (21/3) untuk melihat persiapan UNBK di wilayah setempat menuturkan perlunya sinergitas yang baik antara pemerintah pusat dan daerah dalam menyukseskan UNBK. Dia mengatakan, pelaksanaan UNBK di Provinsi Riau hingga 2018 rata-rata masih di bawah 50 persen.
Dari 12 kabupaten/kota di Provinsi Riau, baru dua kabupaten/kota yang sudah melaksanakan UNBK mandiri lebih dari 70 persen. Pertama, di Kota Pekanbaru, UNBK mandiri 75 persen, bergabung dengan sekolah lain 11 persen, dan sisanya 19 persen Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP).
Kedua, di Kabupaten Rokan Hulu yang melaksanakan UNBK mandiri 71 persen, dan sisanya 29 persen melaksanakan UNKP.
Berbeda dengan UNBK tingkat SMK yang secara rata-rata sudah 70 persen melaksanakan secara mandiri. Hanya di Kabupaten Kampar yang melaksanakan UNBK mandiri di bawah 50 persen.
Di Kabupaten Rokan Hulu, hampir 90 persen melaksanakan UNBK secara mandiri. Bahkan, dari 12 kabupaten atau kota yang ada di Provinsi Riau, enam diantaranya melaksanakan UNBK, meski sebagian bergabung dengan sekolah lain.
Khusus untuk Kabupaten Siak tergambar di tingkat SMA, UNBK mandiri masih 20 persen, UNBK gabung delapan persen, dan UNKP 72 persen. Sedangkan tingkat SMK, UNBK mandiri 66,67 persen, UNBK gabung 25 persen, dan UNKP 8,33 persen.
"Sekarang ini butuh koordinasi oleh pemerintah daerah dan pusat. Kepada Kemendikbud perlu dicarikan cara agar ketertinggalan di Kabupaten Siak ini bisa diimbangi untuk mengejar daerah lain," ujar Djoko.
Saat kunjungan kerja komisi X DPR RI ke Siak Rabu lalu (21/3), rombongan tersebut mengunjungi SMK Mempura, SMK Pariwisata Siak, dan SMA Negeri 1 Siak. "Kami memilih kabupaten Siak untuk dikunjungi karena masih rendahnya pelaksanaan UNBK tingkat SMA di wilayah ini. Tujuan agar kami tahu apa saja kendala dan permasalahannya," imbuhnya.