REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Kobaran api di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Siliwangi Kabupaten Garut Jawa Barat pada Senin (26/03) malam berhasil dipadamkan selama hampir dua jam. Namun kebakaran menyisakan kerusakan di sejumlah bagian gedung. Alhasil, aktivitas belajar mengajar (KBM) pun mengalami gangguan.
Pihak sekolah meliburkan KBM pada Selasa, (27/3) usai kebakaran melanda. Pihak sekolah memilih meliburkan KBM lantaran guru dan siswa masih kaget dengan peristiwa itu. Ruangan yang terbakar berupa dua ruang kelas, dapur dan toilet ditandai dengan garis polisi di bagian luarnya.
"Sementara diliburkan dulu, enggak mungkin secara psikologis belajar karena gurunya juga reuwas (kaget). Untuk keamanan anak-anak juga ini enggak bisa dipaksakan," kata Pimpinan Yayasan Siliwangi Ila Susanti, pada wartawan.
Ia menyebut liburnya KBM hanya berlangsung selama dua hari terhitung sejak hari ini. Sebab pihak sekolah masih disibukan dengan kegiatan membersihkan material sisa kebakaran. Diperkirakan KBM baru akan berjalan normal pada Kamis.
"Rencananya memberhentikan kegiatan belajar mengajar hingga besok. Sekarang masih membersihkan sisa-sisa kebakaran," ujarnya.