Sabtu 31 Mar 2018 15:06 WIB

Kemendikbud Dorong Pemutaran Film Hingga Pelosok Daerah

ilm Nasional ini tentunya harus menjadi kebanggaan bagi kita

Rep: Rizky suryarandika/ Red: Esthi Maharani
Cast dan pengisi OST Susah Sinyal pada saat perilisan official trailer film Susah Sinyal di Jakarta, Rabu (5/12).
Foto: Republika/Hartifiany Praisra
Cast dan pengisi OST Susah Sinyal pada saat perilisan official trailer film Susah Sinyal di Jakarta, Rabu (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berusaha menghadirkan film edukatif hingga pelosok daerah. Seperti dilakukan dalam pemutaran film Susah Sinyal di GOR Susi Susanti, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat.

Kepala Bagian Tata Usaha perfilman, Kemendikbud Kholik Paton mengatakan subtansi film Susah Sinyal bukan berarti kesulitan memperoleh sinyal. Melainkan, film secara kebetulan dibuat ini di tempat yang tidak ada sinyal. Alhasil judul itu pun dipilih.

"Explorasi yang paling utama dari film Susah Sinyal ini adalah terkait pembangunan jiwa kebudayaan, yang dapat memberikan wahana pendidikan kepada masyarakat. Seperti sekarang yang sedang di tonton oleh kalangan pelajar dan mahasiswa," katanya pada wartawan usai pemutaran film, Kamis (29/3) tengah malam.

Wakil Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf turut hadir dalam pemutaran film tersebut. Ia meminta supaya Kemendikbud memiliki sarana pengembangan perfilman. Salah satu tujuannya guna mempromosikan wisata dan budaya kepada masyarakat.

"Film Nasional ini tentunya harus menjadi kebanggaan bagi kita, bangsa kita semua, Jangan sekali-kali sejarah perfilman tempo dulu ini dilupakan sejarahnya begitu saja," ujarnya.

Menurutnya, pengembangan perfilman terhambat oleh minimnya investor bioskop. Buktinya, hanya jaringan bioskop tertentu saja yang eksis. Adapun bioskop sisanya justru lenyap.

"Saya sendiri sejak kecil tahu bahwa di Kota santri ini tempo dulu ada empat bioskop. Tapi sekarang tinggal satu bioskop," keluhnya.

Di sisi lain, Wakil Ketua Komisi X DPR Ferdiansyah berkomitmen mendorong penguatan industri perfilman. Tujuannya agar pemutaran film hingga berbagai daerah dapat berlangsung.

"Saya memiliki fungsi untuk melakukan pengawasan. Tentu akan terus mendorong keberlangsungannya. Apalagi film ini membawa dampak kepada masyarakat, khususnya para generasi bangsa saat ini," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement