REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 1.983.568 siswa sekolah menengah atas (SMA) dan madrasah aliyah (MA) di Tanah Air mengikuti Ujian Nasional (UN) yang diselenggarakan pada 9 April hingga 12 April 2018. Dari jumlah peserta tersebut, sebanyak 1.812.565 peserta didik mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK yang berasal dari 18.353 satuan pendidikan atau sebesar 91 persen.
Sisanya, sebanyak 171.003 UN Berbasis Kertas Pensil atau UNKP. "Hari pertama materi yang akan diujikan, yakni Bahasa Indonesia," ujar Irjen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Daryanto, saat meninjau pelaksanaan UN SMA di SMAN 45 Jakarta, Senin (9/4).
Daryanto mengatakan, hingga Ahad (8/4) malam, sinkronisasi untuk pelaksanaan UN Berbasis Komputer berjalan lancar. "Sekitar 95 persen sudah sinkron. Untuk Jakarta sendiri tidak ada masalah".
Pada jenjang SMA, provinsi yang menyelenggarakan seratus persen UNBK, di antaranya, Aceh, Banten, Bangka Belitung, DI Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Nusa Tenggara Barat.
Beberapa pokok perbedaan pelaksanaan UN 2018 dengan tahun sebelumnya di antaranya adalah soal isian singkat yang terdapat pada mata pelajaran matematika jenjang SMA atau sederajat.
Kemudian, sertifikat hasil ujian nasional (SHUN) menggunakan tanda tangan digital. Lalu, biaya untuk proktor dan pengawas ujian di satuan pendidikan menggunakan anggaran yang dibebankan kepada dana bantuan operasional sekolah (BOS).