REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Meski berstatus sebagai tahanan (tersangka/terdakwa/narapidana) kasus kriminal sebanyak 44 siswa SMA dan Paket C di Jabar tetap mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Siswa binaan peserta UNKB tersebut terdiri dari delapan siswa SMA dan 36 peserta Paket C.
"Delapan siswa binaan Lapas Anak Sukamiskin mengikuti UNKB di SMK PU Jl Garut," kata Kabid SMA Dinas Pendidikan (Disdik) Jabar, Yesa Sarwedi Hami Seno, kepada Republika.co.id Senin (9/4).
Untuk siswa Paket C yang berjumlah 36 siswa, kata Yesa, berasal dari Kabupaten/Kota Sukabumi sebanyak 36 dan berasal dari PKBM Al Barokah sebanyak 15 siswa. Sedangkan dari Kota Depok sebanyak 21 berasal dari PKBM Bina Insan Mandiri. Mereka yang menjadi warga binaan Lapas di daerahnya masing-masing mengikuti ujian di daerahnya masing-masing.
"Untuk siswa SMK ada satu orang dari SMK PGRI Jatibarang, Jabupaten Indramayu. Siswa ini ini juga melaksanakan ujian di daerahnya," kata dia.
Untuk tahun ini, lanjut Yesa, jumlah siswa SMA yang mengikuti UNBK sebanyak 213.076 peserta dari 1.530 sekolah yang ada di Jabar. Sedangkan untuk tingkat MA sebanyak 67.275 siswa dari 1.118 sekolah akan mengikuti UNBK. Sementara untuk tingkat SMK ada sebanyak 314.271 siswa dari 2.683 sekolah yang mengikuti UNBK.
"Baik untuk tingkat SMA, MA, dan. SMK sudah siap mengikuti UNBK. Sarana dan prasarana sudah sangat memadai. Mudah-mudah tidak ada kendala berarti," tutur dia.
Seperti diketahui, Disdik Jabar optimistis ujian nasional berbasis komputer (UNBK) untuk tingkat SMA/MA tahun ini bisa terealisasi 100 persen. Tahun 2017 lalu, capaian UNBK di Jabar untuk tingkat SMA/MA hanya mencapai 80 persen. Menurut Yesa, persiapan untuk UNBK tahun ini lebih maksimal di bandung sebelumnya. Dari sisi sarana dan prasarana sudah memadai. Demikian pula dengan petugas pengawas sudah lebih maksimal.
Ia mengakui beberapa waktu lalu masih ada kendala di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bandung. Di Garut, kata dia, awalnya ada sebanyak 45 Madrasah Aliah (MA) yang terkendala sarana. Demikian juga di Kabupaten Bandung ada sebanyak dua MA yang menghadapi hal serupa. "Namun setelah kita tangani persoalan tersebut akhirnya bisa diatasi. Dan sekolah tersebut sudah siap mengikuti UNBK," ujar dia.