REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 6 Kota Tasikmalaya Jawa Barat menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) hari pertama pada Senin, (9/4). Namun sayangnya tak semua peralatan penunjang UNBK bisa disediakan oleh pihak sekolah.
Wakil Kepala SMAN 6 Kota Tasik Adang menyebut ada 151 komputer dan tujuh server yang disiapkan bagi pelaksanaan UNBK. Pihak sekolah juga menyediakan 19 komputer dan tiga server cadangan jika sewaktu-waktu terdapat kendala. Dari jumlah itu, tak semuanya disediakan pihak sekolah.
"Ada yang pinjam sekitar 40 persenan dari SMK Muhammadiyah dan sekolah lain total 32 komputer dan laptop," katanya pada wartawan, Senin (9/4).
Tak hanya memanfaatkan komputer dengan meminjam ke sekolah lain, pihak sekolah juga terpaksa meminta guru dan murid agar bersedia membawa laptop supaya dipinjamkan selama pelaksanaan UNBK. Dengan begitu barulah jumlah perangkat komputer yang tersedia akan lebih banyak.
"Dari siswa dan guru ada yang bawa sendiri sekitar sepuluh persen," ujarnya.
Ia berharap pemerintah baik melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan atau Dinas Pendidikan Pemprov Jabar bisa membantu menyediakan peralatan pelaksanaan UNBK. Lewat pemenuhan perangkat komputer maka sekolah tak perlu meminjam ke sekolah lain.
"Kalau UNBK jalan terus harus ada infrastruktur (komputer,server) jangan sampai pinjam ke sekolah lain. Ini harus bisa terpenuhi. Masa sudah UNBK kedua ini dan masih harus pinjam," keluhnya.
Diketahui, terdapat 449 siswa yang mengikuti UNBK disana dengan rincian 268 murid jurusan IPA dan 181 murid jurusan IPS. Pelaksanaan UNBK dibagi menjadi tiga giliran karena keterbatasan komputer.
"Ya karena komputer kurang memadai jadinya dibagi tiga shift," ucapnya.