REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Jawa Tengah belum 100 persen melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) untuk jenjang SMA, pada pelaksanaan tahun ini. Sebab masih ada empat kabupaten yang belum melaksanakan UNBK secara penuh. Ke-empat daerah yang dimaksud, masing-masing Kabupaten Purworejo, Tegal, Demak serta Kabupaten Semarang.
"Tahun ini, persentase SMA penyelenggara UNBK di Jawa Tengah baru mencapai 98,74 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Gatot Bambang Hastowo, di Semarang, Senin (9/4).
Siasanya, sebanyak 1,26 persen siswa SMA masih melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP). Ia mengatakan,secara populasi, jumlah peserta yang masih melaksanakan UNKP mencapai1.038 siswa dari 19 SMA. Menurutnya ada sejumlah alasan mengapa sekolah ini belum melaksanakan UNBK.
Yang pertama karena sekolah sekolah ini lokasinya jauh dari sekolah yang lain. Seperti diketahui, untuk melaksanakan UNBK ini sekolah tidak harus memiliki komputer yang mencukupi. Namun bisa mengikuti UNBK di sekolah lain.
"Hanya saja, karena jarak sekolah tersebut dengan sekolah lain sangat jauh maka dianjurkan untuk tetap melaksanakan UNKP dulu," ungkapnya.
Yang kedua, kata Gatot, karena memang kuota di sekolah sekitar sudah habis. Misal di Kecamatan Sayung (Demak) ada SMK yang bisa digunakan untuk UNBK jenjang SMA ini. Namun karena jumlah infrastruktur komputer ini tidak sebanding dengan jumlah peserta, maka tidak bisa menampung lebih banyak siswa dari sekolah yang belum bisa melaksanakan UNBK. Yang ketiga, di sekolah ini juga ada paket C yang menggunakan komputer. Sehingga paket C ini pada akhirnya juga menggunkan komputer untuk UNBK SMP dan SMK.
Kendati begitu, masih jelas Gatot, UNBK maupun UNKP sebenarnya sama. Karena untuk jumlah soalnya pun sama dan setiap soal dalam satu ruang semua juga dibedakan, guna menghindari kecurangan peserta. Secara umum, jumlah peserta UNBK jenjang SMA di Jawa Tengah mencapai 185.173 siswa dari 1.486 sekolah.
"Alhamdulillah sudah mencapai 98,74 persen," tambah Gatot.
Ia berharap tahun depan Jawa Tengah sudah 100 persen UNBK. Menuritnya Pemerintah juga sudah menganggarkan dan yang tak kalah penting partisipasi masyarakat. Tahun lalu, SMAN 4 Semarang belum bisa melaksanakan UNBK secara mandiri, sehingga UNBK pada saat otu harus dilaksanakan di SMKN 7 Semarang.
"Namun karena partisipasi masyakatnya cukup tinggi, sekarang sudah bisa melaksanakan UNBK sendiri," tegasnya.