REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Perjuangan santri Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang yang mewakili Indonesia untuk tampil dalam lomba debat Bahasa Arab internasional di Doha, Qatar, 7 – 11 April 2018 ini tak sia-sia. Dalam kontes debat bertajuk 4th International School Arabic Debating Championship itu, empat santri Tazkia IIBS Malang memborong juara I lomba debat bagi penutur asing.
Empat santri tersebut Aftina Zakiya Wafda, Shofiah Ahmad Dzaky, Nuriya Lailatus Sakinah dan Aqidatul Izza. “Selain itu, tim dari Tazkia IIBS Malang yang sekaligus menjadi perwakilan Indonesia tersebut berhasil merebut juara 1, 2 dan 3 dalam kategori pembicara terbaik dalam lomba debat itu,” terang guru pembimbing sekaligus ketua rombongan, Agung Muttaqin, melalui siaran persnya, Kamis (12/4).
Di final, tim dari Tazkia IIBS Malang bersaing melawan Pakistan guna memperebutkan juara I. Sebelumnya tim Tazkia IIBS Malang melewati beberapa putaran. Pada putaran pertama tim Tazkia IIBS Malang belum berhasil melawan Thailand. Namun tidak patah semangat, pada putara kedua berhasil menang melawan Brazil. Putaran selanjutnya, tim Tazkia IIBS Malang kembali menang melawan Kolombia.
Dalam putaran pertama, membawakan isu tentang para siswa yang terkena obesitas yang berlebihan untuk bergabung dengan pelatihan fisik musim panas untuk menurunkan obesitas. Pada putaran selanjutnya, dengan membawakan isu mengizinkan bagi siswa berprestasi untuk melakukan akselerasi dalam jenjang pembelajarannya.
“Ada satu pertandingan melawan Brazil lagi, tapi hasilnya tidak diumumkan juri pada saat itu. Hasilnya diumumkan sebelum penutupan yang akhirnya dapat menghantarkan tim Indonesia ke babak final melawan Pakistan,” ungkap guru yang juga menjadi pelatih debat internasional tersebut.
Dalam putaran ke empat, tim Tazkia IIBS belum berhasil menang. Pertandinggan melawan Pakistan tersebut tim dari Pakistan sudah mengakui kesalahannya. “Juri memiliki pertimbangan lain yang kemudian menjadikan tim Tazkia tidak menang dalam putaran tersebut,” ungkap Agung lagi.
Merespons hal ini, Kepala Sekolah Tazkia IIBS Malang Rois Haqiqi, M. Pd menyatakan, prestasi ini merupakan prestasi yang sangat membanggakan almamater dan juga Indonesia secara khusus. Tidak hanya itu, dengan kedudukan kelas X maka hal ini sudah luar biasa.
Secara khusus, nantinya Tazkia IIBS Malang akan memberikan apresiasi pada empat santriwati serta guru pendampingnya. “Besar harapan kami pemerintah juga memberikan dukungan pada anak-anak yang berprestasi seperti ini,” harap Rois.