REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI Ledia Hanifa Amaliah mengatakan penerapan kemampuan nalar tinggi atau higher order thinking skills (HOTS) harus dilakukan bertahap. Apabila Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menetapkan soal matematika dengan pendekatan HOTS maka harus diberikan sejak minimal setahun sebelum pelaksanaan ujian nasional.
Tidak hanya itu, menurut Ledia, pola pengajaran secara umum sudah harus menggunakan metode yang sama secara merata di seluruh Indonesia. "Pertanyaannya apakah urutan-urutan ini sudah dilakukan? Harus bertahap, kalau untuk saat ini saya kira masih kurang tepat. Setidaknya 50 persen propinsi sudah menjalankan," kata dia saat dihubungi melalui pesan singkat, Selasa (17/4).
Pada dasarnya, ujian nasional merupakan salah satu alat ukur evaluasi pendidikan. Bukan hanya untuk mengukur kemampuan siswa, tetapi juga untuk mengukur efektifitas implementasi kebijakan kementrian dikbud.
"Kemampuan guru untuk mendidik, manajemen kepala sekolah dalam evaluasi proses pendidikan di sekolah dan lain-lain," kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Para siswa SMA mengeluhkan sulitnya soal Ujian nasional berbasis komputer (UNBK), terutama mata pelajaran Matematika. Mereka mengaku soal tersebut tidak sesuai dengan kisi-kisi yang sudah dipelajari selama ini. Soal matematika UNBK SMA memang dibuat sulit karena termasuk jenis soal dengan penalaran tingkat tinggi atau HOTS.