REPUBLIKA.CO.ID, KULON PROGO -- Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer UNBK) 2018 tingkat SMP/MTs di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, diwarnai listrik padam selama 15 menit. UNBK di Kulon Progo juga diwarnai sulitnya siswa masuk ke sistem soal.
Kepala SMP Negeri I Pengasih Muhammad Sohin di Kulon Progo, Senin (23/4), mengatakan, di sekolahnya ada tiga laboratorium komputer. Pada sesi pertama, laboratorium komputer ketiga terlambat masuk sistem 15 menit, laboratorium komputer kedua terlambat masuk sistem 40 menit dan laboratorium komputer pertama terlambat masuk sistem satu jam lebih.
"Kemudian ada gangguan pemadaman listrik selama 15 menit karena adanya kerusakan travo di salah satu gardu Pengasih," kata Sohin.
Sohin mengatakan, pada saat listrik padam, pihaknya langsung melaporkan ke PLN dan penyelenggara UNBK. PLN sendiri langsung ke lapangan membenahi travo yang mengalami gangguan.
"Dulu ada jaminan dan nota kesepahaman bersama (MoU) antara Disdikpora dan PLN, bahwa tidak ada pemadaman listrik selama pelaksanaan UNBK berlangsung. Namun kenyataan masih ada kejadian listrik padam," katanya.
Adapun, sekolah yang sempat terkena dampak listrik padam, yakni SMP Negeri 3 Sentolo, MAN I Wates dan SMP Negeri I Pengasih. Kepala Disdikpora Kulon Progo Sumarsana mengatakan pihaknya sudah mendapat laporan dari pihak sekolah atas kejadian listrik padam. PLN secara sigap langsung ke lapangan membenahi travo yang rusak.
"Petugas PLN langsung ke lapangan membenahi travo rusak. Listrik padam tidak lama, meski mengganggu pelaksanaan UNBK," katanya.
Terkait keterlambatan masuk sistem untuk mengakses soal UNBK, menurutnya, dialami hampir sekolah di Kulon Progo dan DIY. "Keterlambatan disebabkan server dari pusat, bukan dari daerah," katanya.
Sumarsana mengatakan, Disdikpora Kulon Progo sendiri sudah membentuk tiga help desk yang mengurusi masalah teknis mulai dari listrik, server dan gangguan pelaksanaan UNBK. "Kami berharap pelaksanaan UNBK di Kulon Progo berjalan lancar dan sukses," harapnya.