REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyesalkan beredarnya soal matematika Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) Sekolah Menengah Pertama (SMP) 2017 di media sosial. Mendikbud menegaskan, pihaknya akan mengambil tindakan.
"Itu kejadian yang sangat disayangkan. Kami sudah menelusuri jejak elektroniknya dan akan kita ambil tindakan terhadap siapa saja yang bertanggung jawab," ujar Muhadjir, Selasa (24/4).
Soal UNBK tingkat SMP 2017 beredar di sejumlah media sosial. Soal tersebut difoto dan kemudian disebarluaskan ke sejumlah grup yang ada di berbagai lini media sosial. Pada foto soal tersebut, di sudut kiri terdapat tulisan "PUSPENDIKCA CBT17".
Muhadjir mengatakan, tindakan yang akan diambil akan disesuaikan dengan bobot kasusnya dulu. "Seharusnya tidak boleh ada HP atau ponsel masuk ke ruang ujian," tegas mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang tersebut.
Sementara itu, Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FGSI) Heru Purnomo membenarkan bahwa foto soal yang beredar merupakan soal UNBK. "Namun itu soal UNBK tahun 2017," kata Heru.
Heru menjelaskan, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan informasi adanya kebocoran soal UNBK untuk soal 2018. Diduga kuat, maraknya foto soal UNBK tahun sebelumnya berkaitan dengan kecemasan peserta UN terkait soal yang membutuhkan daya nalar tingkat tinggi atau High Order Thinking Skills (HOTS).
Sebanyak 4.296.557 siswa SMP dan MTs mengikuti UN yang diselenggarakan pada 23 April hingga 26 April 2018. Dari jumlah tersebut, peserta yang mengikuti UNBK sebanyak 63 persen atau 2.694.692 siswa dan UNKP diikuti 1.601.865 siswa atau 37 persen.
UN untuk tingkat SMP mengujikan empat mata pelajaran yakni Bahasa Indonesia, Matematika, Bahasa Inggris, dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Pada tahun ini, hanya dua provinsi yang menyelenggarakan UNBK 100 persen yakni DKI Jakarta dan DI Yogyakarta. Untuk UN susulan sendiri akan dilangsungkan pada 8 dan 9 Mei 2018, serta pengumuman pada 23 Mei.