REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksanaan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) jenjang Sekolah Dasar (SD) atau sederajat dimulai serentak pada 3 hingga 5 Mei 2018. Plt Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Totok Suprayitno menyatakan persiapan dari pusat untuk pelaksanaan USBN SD telah maksimal.
Sejauh ini, kata Totok, pihak Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbud juga belum menerima laporan kecurangan atau kendala-kendala dari daerah. Dia pun berharap, pelaksanaan USBN SD/sederajat akan terus lancar hingga usai.
"Sampai saat ini belum ada laporan ke saya, semoga lancar-lancar saja," kata Totok kepada Republika.co.id, Kamis (3/5). Adapun untuk mata pelajaran yang menjadi materi USBN tahun 2018 meliputi Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), dan Bahasa Indonesia.
Wakil Sekjen Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) Satriwan Salim juga mengaku belum menerima laporan dan keluhan dari siswa dan guru mengenai pelaksanaan USBN SD. "Belum ada (laporan) tentang pelaksanaan USBN SD," kata Satriwan kepada Republika.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud Hamid Muhammad mengatakan, teknis pelaksanaan USBN tahun 2018 tidak jauh berbeda dengan pelaksanaan ujian tahun sebelumya. Hanya saja, baru tahun ini pemerintah menambah soal uraian atau esay dalam USBN SD.
"Pembuatan soal, penilaian dan pengawasan akan menjadi tanggung jawab utama pemerintah daerah dan satuan pendidik setempat," jelas Hamid.