REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menegaskan, turnamen sepak bola Gala Siswa mampu berperan sebagai media penguatan karakter siswa. Karena itu dia mendukung penuh pelaksanaan turnamen sepak bola Gala Siswa tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang sudah berlangsung sejak awal tahun 2018 di berbagai daerah.
Muhadjir mengakui, untuk membangun tradisi sepak bola di lingkungan sekolah memang tidak mudah. Terlebih, hingga kini ketersediaan lapangan sepak bola di setiap sekolah masih sangat minim. Karenanya, Kementerian pun akan segera menghitung jumlah lapangan sepak bola yang ada, untuk kemudian nantinya ditambah sesuai kebutuhan.
"Harusnya tiap sekolah sudah ada lapangan. Kalau ke Inggris yang diutamakan pasti lapangan sepak bola. Dari pada kelahi di jalanan, biar kelahi di lapangan saja," kata Muhajdir ketika membuka turnamen Gala Siswa di Sekolah Global Jaya, Tangerang Selatan, Jumat (4/5).
(Baca: Gala Siswa Indonesia Jadi Ajang Cari Calon Pemain Timnas U16)
Dia mengatakan, sepak bola adalah cabang olah raga yang paling populer di masyarakat baik nasional maupun internasional. Sehingga, pemerintah akan fokus mempersiapkan generasi dan bibit muda pesepak bola nasional yang handal. Misalnya, kata Muhadjir, dengan memperbaiki gizi, penyediaan tempat latihan atau lapangan sepak bola, dan lainnya.
"Maju atau tidaknya negara biasaya selalu dikaitkan dengan maju atau tidaknya sepak bola di negara itu. Dan turmane ini sudah bagus, tolong terus dilanjutkan. Ini cara paling tepat untuk memperkuat sepak bola kita," kata Muhadjir.
Selain itu dalam memupuk dan menguatkan pendidikan karakter siswa, dia menilai, Gala Siswa memang menjadi media paling lengkap untuk membentuk karakter siswa. Misalnya saja, jelas Muhadjir, dalam sepakbola siswa akan dilatih dalam keterampilan, kerja sama tim, menghargai lawan dan kawan, dan sportivitas.
"Jadi memang sepakbola ini media paling sempurna untuk pendidikan karakter," tegas Muhadjir.