Senin 07 May 2018 19:04 WIB

TGB dan Muhadjir Bicara Revolusi Industri di Lombok

Lulusan SMK di Indonesia sudah memiliki kualitas yang tidak kalah dengan negara lain.

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Agus Yulianto
Salah satu ketrampilan yang dimiliki lulusan SMK (Ilustrasi)
Salah satu ketrampilan yang dimiliki lulusan SMK (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Generasi muda menjadi tulang punggung bangsa di masa depan. Tak terkecuali, para lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang memiliki bekal ilmu terapan dan keterampilan.

 

Dikatakan Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB), rata-rata dari mereka (lulusan SMK) sudah siap kerja dan berkualitas. Berbicara tentang kualitas, lanjutnya, lulusan SMK di Indonesia sudah memiliki kualitas yang tidak kalah dengan negara lain.

 

"Terlebih saat ini di era revolusi industri 4.0, kita dituntut harus siap menghadapi segala bentuk perbahan yang ada," ujar TGB saat menghadiri puncak Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang dirangkaikan dengan Lomba Kompetensi Siswa (LKS) tingkat Nasional di Lombok City Center (LCC), Kabupaten Lombok Barat, NTB, Senin (7/5)

 

TGB menekankan pentingnya menanamkan rasa optimisme dalam belajar dan berkarya. Dengan optimisme dan percaya diri, ungkapnya, setiap lulusan tidak akan takut menghadapi perubahan apapun. 

 

TGB juga berharap, pemerataan akses pendidikan di tengah program prioritas yang ada. "Bagi anak-anak kami, pemerataan itu segalanya. Bagaimana caranya agar mereka bisa tetap tetap belajar dimanapun, dengan biaya yang murah namun kualitas pendidikan yang baik," lanjutnya.

 

Di hadapan sekitar 3.500 peserta dan undangan yang terdiri atas pelajar SMK se-Indonesia itu, TGB memaparkan, upaya NTB dalam membangun sektor pariwisata, sebagai salah satu dari dua sektor unggulan. Kehadiran lulusan SMK diakuinya sangat membantu.

 

Kata dia, banyak ruang kerja yang tercipta dalam kantong industri pariwisata yang membutuhkan tenaga kerja, dan itu banyak terpenuhi dari SDM lulusan SMK. Baik itu sektor perhotelan, restoran dan maupun sektor pendukung pariwisata yang lain.

 

Bahkan, sejak sepuluh tahun dari diluncurkannya pada 2008 lalu, salah satu programnya yakni 100 ribu wirausaha baru, menunjukkan sekitar 18 persen sampai 20 persen dari ruang wirausaha baru yang terbangun. "Enterpreunernya adalah para siswa dan siswi lulusan SMK yang punya semangat wirausaha yang kuat," katanya.

 

TGB menilai, penunjukkan NTB sebagai lokasi LKS tingkat nasional tahun ini kian menambah motivasi seluruh insan pendidikan di NTB. Ini karena NTB sedang giat berpacu dan berusaha melakukan lakukan percepatan dalam seluruh sektor pembangunan, khususnya pendidikan.

 

"Alhamdulillah tahun kemarin NTB termasuk provinsi Top Mover dalam peningkatan IPM yang salah satu indikator yang menyebabkan NTB termasuk daerah dengan percepatan terbaik untuk IPM adalah indeks pendidikan kami. Maka, kegiatan ini menjadi tambahan semangat bagi seluruh insan pendidikan di daerah kami," kata TGB.

 

Mendikbud Muhadjir Effendi mengatakan, era revolusi industri ditandai dengan penggunaan secara masif teknologi digital dan semakin strategisnya peranan logaritma, termasuk artficial intelegent. "Namun, bagaimana cerdasnya artficial intelegent, tetap saja tidak akan mampu menggantikan peran manusia," ucapnya.

 

Muhadjir menilai, secanggih apapun sebuah teknologi maka yang membedakannya dengan manusia adalah karena tidak punya kemampuan mencipta/kreatifitas. Kreativitas adalah anugerah Allah SWT kepada manusia yang dapat dikembangkan.

 

"Kita harus mendorong anak didik kita untuk mampu berpikir kreatif, yang mana salah satu ciri kreatifitas adalah mampu menghadirkan sesuatu yang baru. Jika ingin mutu pendidikan kita tinggi maka kita harus berani menciptakan standar yang tinggi dalam pendidikan," ungkap Muhadjir.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement