REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- 18 pelajar finalis Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), dan juga pemenang Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan akan unjuk kemampuan di ajang Intel Internasional Science and Engineering Fair (Intel ISEF). Ajang tersebut akan digelar pada tanggal 13-15 Mei 2018 mendatang di Pittsburgh, Pennsylvania Amerika Serikat.
Plt Sekretaris LIPI Laksana Tri Handoko mengatakan, keikutsertaan pada kompetisi sains internasional menjadi bukti capaian prestasi pelajar Indonesia. Namun, dia mengaku tidak menargetkan kemenangan dalam ajang sains ini.
"Apapun hasilnya nanti kalian adalah pemenang. Kita perlu terus membangun upaya untuk memacu motivasi para remaja untuk mengukur karya di bidang riset ilmiah," kata Tri di Jakarta, Kamis (10/5).
Kendati begitu, dia tetap mendorong agar para peneliti muda tersebut bisa berjuang secara maksimal. Sehingga, diharapkan mereka benar-benar bisa mengharumkan nama Bangsa Indonesia di kancah internasional.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Hamid Muhammad berpesan agar semua peserta yang akan berlaga di Amerika harus tetap fokus dan percaya diri. Selain itu, dia juga mengingatkan agar semua peserta bisa menjaga mental ketika bertemu dan melihat karya penelitian dari pelajar lain yang berasal dari berbagai negara.
"Saya titip kepada anak-anak, fokus dan percaya diri itu adalah modal awal untuk bisa maksimal berlaga di Amerika. Jadi semua harus menanamkan modal itu sebelum berangkat ke Amerika," kata Hamid.
Diketahui, para pelajar Indonesia ini akan berkompetisi bersama 1.800 pelajar dari 80 negara. Adapun para pelajar Indonesia yang akan berkompetisi di Intel ISEF 2018 antara lain, sebanyak 12 pelajar finalis dan pemenang LKIR tahun 2017 yang terbagi ke dalam tujuh tim science projects dan juga satu pelajar peserta Broadcom Master science projects.