REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika kembali mengadakan kegiatan rutin bulanan bagi para siswa Sekolah Dasar (SD) pada akhir pekan, Sabtu (12/5) pagi. Kegiatan bermain sambil belajar sains dan matematika diikuti dengan gembira oleh anak-anak SD dari berbagai sekolah di Jabodetabek.
Para siswa yang digandeng klinik pendidikan MIPA (KPM) Bogor itu diajak belajar matematika dan sains dengan cara yang menyenangkan. Kali ini, untuk menambah ketertiban dan keseruan belajar sambil bermain, para pengajar membagi anak menjadi empat kelompok. Satu kelompok terdiri dari sembilan sampai 12 anak.
Dengan alat peraga berupa logam buatan berwarna merah dan gelas plastik, pengajar matematika Eva Khoirunissa (22 tahun) mengajukan pertanyaan. "Ayo, kelompok mana yang bisa jawab. Kelipatan 4 dan 5 berapa saja?" kata dia.
Dengan semangat menggebu, keempat kelompok riuh pecah berebut menjawab. "Saya, Kak, saya," ucap anak-anak.
Eva menunjuk perwakilan dari kelompok 1 untuk menjawab ke depan. Dengan dibantu dan diikuti oleh kelompok 1 yang terdiri dari 9 siswa perempuan, dia menjawab. "Kelipatan dari 4 yaitu 4, 8, 12, 16, 20. Kelipatan dari 5 yaitu 5, 10, 15, 20, 25," ujar perwakilan kelompok 1 yang diikuti teman-teman kelompoknya.
Kelompok lain tak mau kalah, mereka meminta pengajar mengajukan pertanyaan kembali. Kali ini, kelompok 3 yang ingin maju menjawab. Kelompok yang terdiri dari 12 siswa laki-laki itu, menjawab dengan tepat pertanyaan yang diberikan Eva.
"Sekarang KPK ya. KPK dari 3 dan 7 berapa?" tanya Eva.
"Saya, Bu. KPK dari 3 dan 7 adalah 21," kata perwakilan kelompok 3 yang disambut meriah teman-teman kelompoknya.
Suasana riuh, tertawa, dan bercanda siswa siswi di ruang basement Republika pecah. Anak-anak antusias dan terlihat gembira berhitung dengan cara memeragakan alat yang diberikan.
Untuk membuat keadaan kembali hening dan kakak-kakak pengajar bisa menjelaskan pelajaran, salah satu pengajar Razeti memberikan aba-aba tepuk tangan tertib. Tepuk merah berarti diam dan tak bersuara. Tepuk putih berarti tepuk tangan tanpa suara dan tepuk hijau berarti tepuk tangan meriah dengan suara ramai.
Selain belajar dan bermain pelajaran matematika selama satu jam, pengajar dari KPM tak ketinggalan mengajarkan anak-anak belajar sains atau ilmu pengetahuan alam sambil dipraktikkan dengan cara pengajar.
Pengajar IPA, Febie Leona Tiffani (22) mengatakan, anak-anak akan belajar bereksperimen untuk mengetahui zat-zat yang bisa mengubah warna dengan medianya. Dengan tema The Colourful of Science, ada tiga eksperimen yang dilakukan sambil menyerap ilmu sains.
"Ada tiga, semuanya menggunakan media air. Bahannya juga ada botol, tisu, spidol, glitter, dan cairan pembersih. Ini buat anak-anak penasaran, seru, mereka antusias," ujar Febie.
Ketiga eksperimen itu di antaranya walking paper in the paper; simple paper kromatografi; dan tornado in the bottle.
Selain menyenangkan, matematika dan sains yang dipelajari kali ini pada dasarnya juga membantu membangun kepercayaan diri dan logika berpikir anak. Di samping itu, permainan dan eksperimen sederhana itu juga dapat mengasah kemampuan anak dalam berkonsentrasi, membuat keputusan, dan menyelesaikan masalah.
Fun Science Republika merupakan kegiatan rutin yang diselenggarakan setiap bulan. Tiap kelas Fun Science Republika yang diselenggarakan selalu mengangkat tema yang berbeda dan menyenangkan untuk anak. Kelas ini bisa diikuti oleh anak-anak dengan biaya seikhlasnya.
"Ada kelas parentingnya juga. Jadi orang tua juga ada. Orang tua nggak hanya mengantar anak, tetapi mengantar anak sambil menambah ilmu parenting, dengan belajar supranasional" kata Febie.