REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Majelis Pendidikan dan Pengajaran (MPP) Pimpinan Pusat Al Irsyad Al Islamiyyah tampaknya sangat serius dalam menyiapkan strategi peningkatan kemampuan para siswa dalam membaca dan menghafal Alquran. MPP PP Al Irsyad menggelar Pelatihan Nasional Guru Alquran yang diikuti oleh para koordinator guru Alquran dari sekolah-sekolah Al Irsyad Al Islamiyyah se-Indonesia.
Pelatihan digelar sejak Senin (21/5) hingga Sabtu (26/5) bertempat di Aula SD Al Irsyad Al Islamiyyah Purwokerto, Jawa Tengah. "Pelatihan tersebut fokus pada standarisasi peningkatan target minimal secara nasional. Yakni pada kualitas bacaan dan hafalan Alquran," terang Ustaz Ibnu Rochi Syakiran, Lc. staff MPP bidang PAI dan Alquran, melalui rilis yang diterima Republika.co.id, Senin (21/5).
Ia menambahkan, di antara perubahan yang akan diberlakukan adalah penambahan jam belajar Alquran. Sehingga, siswa memiliki kesempatan lebih banyak untuk mendapat bimbingan belajar membaca dan menghafal Alquran. Termasuk kesempatan lebih banyak untuk mencapai prestasi di bidang Alquran.
"Dengan penambahan jam belajar, maka kesempatan untuk mencapai target akan lebih besar. Harapan kami, siswa sekolah Al Irsyad di daerah manapun akan memiliki kemampuan membaca Alquran yang bagus, sesuai kaidah bacaan dan memiliki nada bacaan yang baik. Termasuk memiliki hafalan Alquran yang banyak," tambahnya.
Pelatihan ini, kata Ibnu Rochi, merupakan tidak lanjut dari hasil Rapat Kerja Nasional pada bulan sebelumnya. Yakni standarisasi Kurikulum PAI dan Alquran secara nasional. MPP bahkan telah menyiapkan buku-buku baru pelajaran PAI dan Alquran yang akan dikirim ke setiap sekolah Al Irsyad Al Islamiyyah se-Indonesia.
Mulai tahun ajaran depan, ia menambahkan, MPP juga telah menyusun pendampingan dan jadwal kunjungan khusus ke setiap sekolah per bulannya. Hal ini dengan harapan capaian target ini akan mulai terlihat sejak tiga bulan pertama. Lalu akan terus ditingkatkan dan dievaluasi setiap tiga bulan berikutnya hingga capaian tahun pertama dapat sesuai target.
"Tahun depan, siswa SD minimal hafal tiga juz, SMP lima juz, dan SMA tujuh juz. Target ini boleh ditingkatkan oleh masing-masing sekolah, namun tidak boleh kurang dari target ini," terangnya.
Tak hanya PAI dan Alquran, standarisasi juga berlaku pada pencapaian nilai Ujian Sekolah (US) dan Ujian Nasional (UN), hingga peningkatan prestasi siswa dan guru. "Kesempatan untuk maju semakin terbuka, karena kemajuan ini dicapai bersama-sama dan didampingi secara sistematis oleh pimpinan pusat," terang Ustaz Ibnu Rochi Syakiran.