REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Startup digital binaan PT Telkom, Arkademy, berusaha mengikis kesenjangan kompetensi lulusan SMA/SMK dengan industri dengan menggelar kursus online teknologi informasi.
Menurut Chief Marketing Officer (CMO) Arfiyah Citra Eka Dewi, ia memperoleh respons positif. Misalnya dari perusahaan rintisan lainnya, yakni Helio.id dan Lapaktani.id, yang merekrut peserta lulusan kursus online tersebut.
"Lulusan kami direkrut oleh perusahaan karena menganggap kompetensi serta kualifikasinya sesuai kebutuhan industri. Selain itu, ada beberapa startup lain yang menjadi hiring partner Arkademy," ujar Arfiyah kepada wartawan, Selasa (29/5).
Menurut Arfiyah, mitra sekolah seperti SMK Telkom Malang, para gurunya menilai Arkademy mampu memberikan konten IoT (Internet of Thing). Selain itu, bahasa pemrograman yang sesuai kebutuhan industri dengan mudah dipahami sekaligus memberikan portfolio pekerjaan yang berguna bagi siswa.
Arfiyah mengatakan, dengan bea berlangganan sangat terjangkau, pihaknya menawarkan konten pembelajaran, penyaluran kerja bagi lulusan SMK, training dan sertifikasi Guru, teaching factory (proyek dari industri), hingga Olympus (aplikasi analisis dan penilaian skill pemrograman siswa SMK).
"Kami berikan konten kursus yang dibutuhkan industri," katanya.
Arfiyah menilai, sebelumnya mengapa banyak lulusan SMA dan SMK menganggur karena adanya gap kompetensi. Yakni, di sekolah diajarkannya html, css, php, padahal di industri itu kemampuan dasar dan perlu yang paham react laravel, react. redux, dan react Javascript.
Selain itu, kata dia, siswa juga tidak berkesempatan mengerjakan order industri seperti biasa ditemukan di perguruan tinggi. Sehingga, mereka tak punya portofolio proyek yang berguna untuk kareirnya kemudian.
"Kami yakin dengan masa depan Arkademy. Saat ini, kami terus mempromosikan layanan kami tak hanya ke SMK, tapi juga sudah merambah ke universitas, bahkan ke perorangan yang ingin belajar teknologi, khususnya pemrograman, IoT, big data, dan software defined network," katanya.