Kamis 28 Jun 2018 12:46 WIB

Kepala Daerah Terpilih Diminta Berkomitmen pada Pendidikan

Ada ketimpangan kondisi kualitas pendidikan di daerah dan di kota besar

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Anang Hermansyah
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Anang Hermansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi X DPR RI Anang Hermansyah meminta, pemimpin daerah terpilih memiliki yang berkomitmen tinggi terhadap dunia pendidikan di daerah. Karena kunci pembangunan terletak pada penguatan sumber daya manusia (SDM).

"Hajatan pilkada serentak di 171 daerah se Indonesia ini harus menghasilkan pemimpin yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap dunia pendidikan," tegas Anang kepada Republika, Kamis (28/6).

Anang mengatakan, selama ini masih banyak terjadi ketimpangan kondisi kualitas pendidikan di daerah dan di kota besar. Baik persoalan infrastruktur, kualitas tenaga pendidik serta ketersediaan tenaga pendidik.

"Tugas pemimpin daerah harus memastikan kegiatan belajar mengajar di daerah harus kondusif dan menghasilkan kualitas yang bagus," ungkap Anang.

Selain itu, lanjut Anang, kepala daerah juga harus memastikan pendidikan di daerah mulai jenjang pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga SLTA tak ada pemungutan biaya sekolah.

Meski begitu, dia menyayangkan dalam perdebatan visi misi kandidat kepala daerah selama ini, isu pendidikan belum ditempatkan sebagai isu penting dalam perhelatan pilkada di 171 daerah. Padahal, pendidikan sebagai investasi yang memiliki nilai tinggi bagi pengembangan daerah.

"Saya melihat isu pendidikan belum menjadi perdebatan penting para kandidat kepala daerah, padahal dari pendidikan masa depan daerah akan dipertaruhkan," tegas Anang. Karena itu dia berharap, semua kepala daerah terpilih memiliki yang berkomitmen tinggi terhadap dunia pendidikan di daerah.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement