REPUBLIKA.CO.ID, CIKARANG -- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, membantah server jaringan yang dipakai untuk proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) secara daring di wilayah setempat mengalami penurunan atau down. Keterangan masalah server ini seperti keluhan para wali murid yang hendak mendaftarkan sekolah putra-putrinya.
“Bukan down, lebih tepatnya kemarin sempat membeludak,” kata Kepala Disdik Kabupaten Bekasi Maman Agus Supratman di Cikarang, Selasa (3/7).
Ia mengatakan pemerintah daerah setempat telah menambah jangkauan frekuensi jaringan atau bandwidth guna kelancaran proses PPDB daring atau online di wilayahnya. “Hari ini sudah lebih lancar dari kemarin, bandwidth-nya juga sudah ditambah,” kata dia.
Menurut dia, pendaftaran daring saat ini merupakan bagian dari proses pendaftaran secara keseluruhan. Proses ini dinamakan prapendaftaran, di mana dalam pelaksanaannya terbagi ke dalam beberapa subrayon yang telah ditentukan.
“Jadi yang dianggap bermasalah kemarin itu adalah dari subrayon ke kami, bukan karena server yang down,” katanya.
Ia mengatakan pelaksanaan PPDB daring tingkat SMP hari pertama, yakni Senin (2/7), mendapat reaksi keluhan wali murid. Ia menyebutkan wali murid menumpuk pendaftaran di satu sekolah sehingga memakan waktu yang cukup lama.
“Seperti di SMPN Tambun 1 kemarin, wali murid numpuk di sana, padahal sudah kami arahin ke Setu atau subrayon lain,” katanya.
Penerimaan Peserta Didik Baru.
Ia melanjutkan PPDB daring merupakan hajat pemerintah daerah dengan keterlibatan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD). Ia mengatakan dinas yang terkait, yakni Dinas Komunikasi dan Informatika, Persandian dan Statistik (Diskominfosantik) selaku penyedia layanan jaringan, serta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) sebagai pusat data administrasi kependudukan.
“Bukan semata-mata tugas kami (Disdik),” kata dia.
Ia menjelaskan keterlibatan dinas lainnya karena banyak ditemukan manipulasi data kependudukan. Sejumlah wali murid memindahkan alamat mereka ke dekat sekolah yang ingin dituju.
“Saya juga menyayangkan sejumlah wali murid ‘nakal’,” kata dia.
Dia menambahkan pendaftaran yang dimanipulasi itu sudah tentu tidak akan dapat diproses. “Data kependudukan yang asli dan sah ada di kami, di Disdukcapil tinggal di-entry ketahuan kok,” katanya.
Ia memastikan pelaksanaan PPDB dari tahun ke tahun di wilayahnya mengalami kemajuan. Sebab, sejumlah perbaikan terus dievaluasi sehingga tidak ada celah kecurangan dalam setiap proses pelaksanaannya.
“Potensi kecurangan tidak mungkin karena semua berdasarkan aplikasi dan itu yang selalu kami kroscek ke dinas terkait,” kata dia.
Sekretaris Diskominfosantik Kabupaten Bekasi Beni Saputra membenarkan pada Selasa telah melakukan penambahan bandwidth guna kelancaran proses PPDB daring yang saat ini tengah berlangsung. “Tim kami terus melakukan konfigurasi jaringan sampai detik ini agar layanan berbasis jaringan di Kabupaten Bekasi tidak terganggu, khususnya untuk PPDB Online juga pelayanan administrasi kependudukan,” katanya.