Sabtu 07 Jul 2018 02:19 WIB

DKI Jakarta Juara Umum Olimpiade Sains Nasional 2018

Sumatra Barat sebagai tuan rumah OSN harus puas di posisi ke-9.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Sejumlah siswa mengikuti pembukaan Olimpiade Sains Nasional 2018 di Padang, Sumatera Barat, Senin (2/7).
Foto: Antara/Iggoy el Fitra
Sejumlah siswa mengikuti pembukaan Olimpiade Sains Nasional 2018 di Padang, Sumatera Barat, Senin (2/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Provinsi DKI Jakarta kembali menjadi juara umum di ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) setelah tahun 2017 lalu juga duduk di singgasana yang sama. Dalam kompetisi tahun 2018 yang digelar di Kota Padang, Sumatra Barat pada 1-6 Juli 2018 ini, para siswa unggulan DKI Jakarta berhasil merebut 19 medali emas, 24 medali perak, dan 29 medali perunggu.

Sementara posisi juara kedua direbut Provinsi Jawa Timur dengan perolehan medali emas, perak, dan perunggu masing-masing sebanyak 13, 18, dan 26 medali. Selanjutnya di posisi ketiga, para siswa dari Provinsi Banten berjaya dengan 11 medali emas, 14 medali perak, dan 11 medali perunggu.

Sama seperti OSN sebelum-sebelumnya, posisi 10 besar masih didominasi provinsi dari Pulau Jawa. Selain posisi tiga teratas yang sudah disebutkan, posisi keempat hingga kesepuluh peraih medali terbanyak OSN 2018 adalah Jawa Tengah, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Riau, Bali, Sumatra Barat, dan Gorontalo.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menyampaikan apresiasinya terhadap seluruh siswa-siswi tingkat SD hingga SMA yang telah berkompetisi dalam OSN 2018. Ia juga menyampaikan ucapan selamat kepada perwakilan DKI Jakarta yang berhasil mempertahankan piala juara umum.

Muhadjir menyadari, dominasi perolehan medali oleh provinsi di Jawa dan Sumatra menunjukkan kualitas pendidikan yang belum merata. Menurutnya, pemerintah pusat menyadari hal ini dan telah menyusun strategi untuk pemerataan kualitas pendidikan.

Salah satu caranya, lanjutnya, dengan menjalankan kebijakan zonasi dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Kebijakan ini diharapkan bisa membuat kualitas pendidikan bisa lebih merata dan tidak melulu didominasi oleh sekolah atau daerah tertentu.

"Kebijakan zonasi menjadi titik simpul dari semua kebijakan kita. Kalau meratanya, sudah merata pendidikan kita. Semua peserta didik, anak usia sekolah bisa bersekolah. Namun kualitasnya yang belum merata. Sehingga harus ada kebijakan pemerataan kualitas," kata Muhadjir usai menutup gelaran OSN 2018 di Universitas Negeri Padang (UNP), Jumat (6/7).

Muhadjir juga menyatakan, masing-masing pemenang OSN bisa mendapat pendampingan lanjutan untuk bisa diikutkan dalam kompetisi sains yang lebih tinggi. Peserta OSN sebelumnya juga telah mendapat pendampingan bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi.

Sementara itu provinsi tuan rumah, Sumatra Barat, harus puas dengan menyabet posisi juara ke-9 dengan perolehan total medali sebanyak 12 medali. Rinciannya, perolehan medali emas, perak, dan perunggu masing-masing sebanyak 1, 4, dan 7 medali. Angka ini lebih banyak dibanding perolehan tahun lalu sebanyak 7 medali.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement