Senin 16 Jul 2018 19:39 WIB

Dinas Kaji Persoalan Kekurangan Murid di Sekolah Perdesaan

Masih ada ketimpangan daya serap siswa di perdesaan dan perkotaan

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Esthi Maharani
Pelajar berangkat sekolah pada hari pertama sekolah / Ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pelajar berangkat sekolah pada hari pertama sekolah / Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  UNGARAN — Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang berupaya mencari penyebab rendahnya minat sekolah di kalangan masyarakat yang ada di perdesaan. Disdikbudpora segera melakukan kajian untuk mengungkap bangku di sekolah yang ada di wilayah perdesaan masih banyak yang kosong alias sepi peminat, termasuk pada tahun ajaran baru 2018/ 2019 kali ini.

Kabid Pembinaan Pendidikan Dasar (Dikdas) Disdikbudpora Kabupaten Semarang, Taufiqurrahman mengatakan, fenomena tersebut masih terjadi usai Penerimaan Peserta Didik baru (PPDB) jenjang Sekolah dasar (SD) kali ini.

“Sehingga masih terjadi ketimpangan, daya serap siswa antara sekolah di wilayah perdesaan dengan sekolah yang berada dekat dengan pusat pemerintahan,” ujarnya di Ungaran, Kabupaten Semarang, Senin (16/7).

(Baca: Sekolah Dua Shift Solusi Penerimaan Peserta Didik di Bali)