REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Wadah Titian Harapan (Wadah) telah bergabung dengan laboratorium pendidikan Abdul Latif Jameel World Education Lab (J-WEL), yang berbasis di perguruan tinggi terkenal dunia, Massachusetts Institute of Technology (MIT), Amerika Serikat.
Wadah bergabung dengan salah satu kelompok kerja di J-WEL yaitu Kelompok pK-12, yang fokusnya pada pendidikan tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) sampai dengan kelas 12, memiliki anggota yang beragam termasuk universitas terkemuka, LSM besar, dan perusahaan terkemuka.
“Menjadi mitra berbagai organisasi anggota J-WEL dapat bertukar pikiran, membangun semangat, berbagi pengalaman praktik terbaik dan berbagi hasil nyata dari apa yang telah mereka lakukan, akan membantu kami dalam mendidik dan memberdayakan lebih banyak orang dengan cara yang lebih efisien,” ujar pendiri dan Ketua Umum Wadah Anie Djojohadikusumo dalam siaran pers di Jakarta, Selasa (31/7) .
Dalam berkegiatan, Wadah bermitra dengan perorangan dan kelompok masyarakat miskin di seluruh dunia, terutama di Indonesia, Malaysia, India, dan Filipina. Wadah membuka dan memberikan akses pendidikan dengan cara memberdayakan dan memfasilitasi mereka sehingga dapat mencapai dan menerapkan berbagai solusi praktis dan mandiri. Selain itu, mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka dengan cara yang lebih efisien dan berkelanjutan.
"Ini adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga bagi Wadah bermitra dengan lembaga lain yang sejalan dengan visi Wadah: Kami tumbuh untuk melayani dan kami melayani supaya mereka bisa tumbuh bersama kami," imbuh Anie.
J-WEL, sebuah laboratorium pendidikan yang diluncurkan pada Mei 2017 tersebut, bertujuan mempromosikan keunggulan dan transformasi pendidikan sepanjang hayat pembelajar secara global, melalui kerja sama dengan kelompok pembelajar tingkat pK-12 (PAUD sampai kelas 12), pendidikan tinggi serta mereka yang sudah bekerja.
Selain Wadah, Kelompok Kerja Sama pK-12, di bawah arahan profesor MIT Angela Belcher dan Eric Klopfer, juga memiliki anggota lainnya yaitu Catalyst Education Lab, sebuah lembaga nirlaba yang berbasis di Hong Kong, EnglishHelper, perusahaan teknologi pendidikan, Save the Children, dan Queensland University of Technology (QUT).