Sabtu 25 Aug 2018 13:33 WIB

Mendikbud: Kurikulum Bisa Dimodifikasi

kurikulum sekolah menjadi lebih terbuka

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Esthi Maharani
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy saat meninjau Sekolah Dasar Negeri 5 Pohgading, Desa Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Senin (13/8). Sekolah tersebut menjadi salah satu yang mengalami kerusakan parah akibat gempa Lombok.
Foto: Republika/Dadang Kurnia
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhajir Effendy saat meninjau Sekolah Dasar Negeri 5 Pohgading, Desa Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, Senin (13/8). Sekolah tersebut menjadi salah satu yang mengalami kerusakan parah akibat gempa Lombok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy kembali mengingatkan bahwa melalui penguatan pendidikan karakter (PPK), kurikulum sekolah menjadi lebih terbuka sehingga bisa disesuaikan dengan karakteristik daerah. Misalnya, kurikulum bisa dimodifikasi dengan menyisipkan materi khusus, seperti pengetahuan tentang bencana.

 

"Bisa saja kemudian kurikulumnya dimodifikasi sehingga ada kesempatan bagi siswa itu mengetahui bagaimana cara bertahan hidup ketika menghadapi bencana," kata Muhadjir, Sabtu (25/8).

 

Namun begitu, kata Muhadjir, modifikasi kurikulum tersebut tidak bisa bisa diterapkan di semua daerah di Indonesia. Hanya bagi daerah-daerah khusus seperti Lombok, Aceh, atau daerah lainnya yang memiliki potensi bencana cukup besar. 

 

"Jadi semua pengalaman belajar yang perlu dibekalkan kepada siswa itu bisa disesuaikan sesuai dengan ekosistem atau lingkungan di mana dia tinggal," kata Muhadjir.

 

Dia juga meminta agar pihak sekolah dan keluarga sejalan dalam mengoptimalkan PPK siswa. Pendidikan berkarakter, kata Muhadjir, mesti diintensifkan agar bisa menghapuskan segala bentuk paham radikal di sekolah.

 

"Secara konseptual PPK ini untuk menangkal penyimpangan praktek ajaran, baik yang bersumber dari sekolah atau luar sekolah. Terutama luar sekolah," tegas dia.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement