REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rasyidi mengapresiasi akhirnya tahun ini pemerintah akan mengangkat 100 ribu guru baru. Mengingat, selama ini berbagai daerah di Indonesia mengeluhkan problem kekurangan guru.
"Tentu ini kabar baik, ini adalah perjuangan PGRI dan semua pihak," kata Unifah saat dihubungi Republika, Kamis (30/8).
(Baca: Soal Pengangkatan 100 Ribu Guru Baru, Ini kata Forum Honorer)
Kendati begitu, dia pun meminta agar pemerintah mengutamakan guru honorer yang telah lama mengabdi untuk diangkat. Mengingat, jasanya yang telah sangat luar biasa untuk memajukan pendidikan di Indoensia.
Dia juga menuntut agar pemerintah mengabulkan usulannya untuk mempertimbangkan masa pengabdian guru honorer dalam pengangkatan CPNS tahun 2018.
"PGRI kan jelas sudah perjuangkan mereka dan ajak mereka gak takut ikut tes. Tapi kami minta ada win-win solution dengan pemerintah. Jika harus tes tolong utamakan mereka guru honorer yang lama mengabdi," kata dia.
Untuk diketahui, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy menyatakan sudah mendapatkan sinyal persetujuan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenpanRB) terkait usulan pengangkatan guru PNS. Tahun ini, Kemdikbud mengusulkan pengangkatan 100 ribu guru PNS baru baik dari honorer ataupun non-honorer.
"Jadi 100 ribu itu tidak musti dari honorer semua ya, walaupun honorer tetap akan diprioritaskan untuk mengikuti seleksi," terang Mendikbud sekaligus meluruskan isu yang beredar tentang pengangkatan khusus guru honorer.