REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sepakbola merupakan salah satu bagian dari pendidikan karakter siswa. Untuk itu, murid-murid yang memiliki bakat dalam sepakbola harus didorong dan dikembangkan.
Atas dasar itulah Kompas Gramedia dan Kacang Garuda menggelar kegiatan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 yang baru memulai Kick-off pertandingan pertama musim 2018-2019 di Gelanggang Olahraga Ciracas, Jakarta pada Ahad (2/9) kemarin.
Managing Director Garudafood Fransiskus Johny menyampaikan, liga ini diperuntukkan bagi siswa yang tidak hanya berbakat bermain sepakbola namun juga berprestasi. Karena itu, seleksi pemain dilakukan secara ketat mulai dari administrasi raport sekolah, hingga tes fisik.
"Kami percaya usia dini merupakan usia yang masih dapat dilakukan pembinaan secara berkelanjutan, sehingga akan melahirkan pesepakbola profesional yang dapat membawa harum nama bangsa," kata Fransiskus melalui keterangan tertulisnya, Senin (3/9).
Sementara itu, Wakil Ketua Umum PSSI Joko Driyono mengatakan, prestasi olahraga Indonesia sudah mulai menjadi sorotan negara lain khususnya Asia. Salah satu cabang olahraga yang banyak diminati generasi muda Indonesia adalah sepakbola. Sehingga dia optimistis, dengan sistem liga yang terstruktur dan teroganisir mampu melahirkan bibit-bibit pemain muda lokal yang menonjol.
"Pemain muda inilah yang bisa menjadi harapan Indonesia yang akan membawa persepakbolaan Indonesia jauh lebih baik," jelas dia.
Namun begitu, dia mengungkapkan, hingga saat ini pembinaan sepakbola usia dini masih perlu mendapatkan perhatian lebih. Karena dunia sepakbola Indonesia masih membutuhkan lebih banyak lagi pesepakbola muda yang andal dan memiliki mental kuat dan percaya diri untuk menjadi sang Juara dan dapat berkompetisi di kancah dunia sepakbola Internasional.
"Program Liga Kompas U-14 ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam melahirkan generasi muda yang berbakat di bidang sepakbola melalui pembinaan sepakbola sejak usia dini," harap dia.
Untuk diketahui, sekolah sepak bola (SSB) yang tergabung dengan Liga Kompas Kacang Garuda U-14 sebanyak 16 tim, yang berasal jabodetabek. Setiap SSB dapat beranggotakan maksimal 30 pemain.
Untuk seleksi SSB, setiap tahunnya 5 tim terbawah akan terdegradasi, 3 tim teratas dari 5 tim tersebut berhak ikut pre-kualifikasi untuk memperebutkan 5 tiket tim promosi.
Untuk tim juara akan mendapatkan fasilitas latihan, karena pada kategori pembinaan usia dini tidak diperbolehkan adanya uang tunai sebagai bentuk penghargaan.
Namun liga kompas akan memilih 18 pemain terbaik dari seluruh tim peserta untuk diberangkatkan ke piala dunia anak-anak Gothia Cup di Gothenberg Swedia, tujuannya untuk memberikan pengalaman internasional pada anak-anak indonesia.