Kamis 06 Sep 2018 01:00 WIB

Menristek: Mahasiswa Harus Bersiap Hadapi Revolusi Industri

Peningkatan kompetensi mutlak diperlukan di era revolusi industri 4.0

Menristekdikti Mohammad Nasir.
Foto: Antara/Adiwinata Solihin
Menristekdikti Mohammad Nasir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengimbau para mahasiswa meningkatkan kompetensi untuk menghadapi revolusi industri 4.0. Peningkatan kompetensi mutlak diperlukan di tengah pesatnya perkembangan teknologi industri. 

"Jangan pernah lelah untuk belajar dan melatih kemampaun adik-adik mahasiswa menghadapi revolusi industri generasi keempat,” kata Nasir saat memberikan kuliah umum di dalam acara Perkaderan Nasional 2018 Gerakan Mahasiswa (Gema) Kosgoro di Universitas Balikpapan, Rabu (5/9), berdasarkan siaran pers Gema Kosgoro.

Dalam kesempatan tersebut, Nasir juga menyoroti nilai-nilai Pancasila yang mulai pudar di kalangan mahasiswa.  Dia berharap para mahasiswa bisa menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam setiap kehidupan berbangsa dan bernegara. 

Ketua Umum Gema Kosgoro HM Untung Kurniadi menyambut seruan Menristek. Untung mengatakan, Gema Kosgoro akan menjadikan imbauan Menristek sebagai pedoman dalam setiap kegiatan masa orientasi anggota baru. “Kita akan tindak lanjuti,” kata Untung.

Acara perkaderan nasional Gema Kosgoro juga diisi diskusi panel dengan narasumber Sekretaris Deputi Pengembangan Pemuda Amar Ahmad dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI Wandy Tuturoong. Diskusi mengulas cara-cara untuk meneguhkan doktrin Pancasila sebagai landasan pemersatu dan pembangunan bangsa.

 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement