Senin 10 Sep 2018 07:05 WIB

226 Siswa di Jabar Ikuti Kompetisi Roket Air

Kompetisi roket air ini mengajarkan siswa berbagai disiplin ilmu.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Sebanyak 266 siswa SMP dan SMA/sederajat dari 56 sekolah di Jawa Barat mengikuti Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) 2018, di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat selama dua hari yakni dari tanggal 8-9 September 2018.
Foto: arie lukihardianti
Sebanyak 266 siswa SMP dan SMA/sederajat dari 56 sekolah di Jawa Barat mengikuti Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) 2018, di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat selama dua hari yakni dari tanggal 8-9 September 2018.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 266 siswa SMP dan SMA/sederajat dari 56 sekolah di Jawa Barat mengikuti Kompetisi Roket Air Regional (KRAR) 2018, di Kota Baru Parahyangan, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat selama dua hari yakni dari tanggal 8-9 September 2018.

Menurut Kepala Puspa Iptek Sundial, Joko Santoso, kompetisi ini diselenggarakan oleh Pusat Peragaan Iptek (PP-IPTEK), Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dan Pusat Peragaan Iptek (Puspa Iptek) Sundial, Padalarang-Bandung, Jawa Barat.

"Untuk peserta didasarkan pada usia 12 sampai 16 tahun. Pesertanya itu dari SMP dan SMA dan anak SMK juga ada ikut. Tahun ini ada 266 siswa peserta dari 56 sekolah di Jawa Barat," ujar Joko kepada wartawan, Sabtu (8/9).

Joko mengatakan, khusus tahun ini pihaknya membatasi jumlah peserta yang ikut hal ini terkait penggunaan lokasi atau tempat untuk kompetisi roket air tersebut. Minat peserta dari setiap sekolah untuk mengikuti ajang inj cukup tinggi setiap tahunnya. Hanya saja, tahun ini dibatasi oleh panitia mengingat fasilitas yang digunakan.

"Kalau itu di Bale Pare Kota Baru Parahyangan yang bisa menampung hingga 500 peserta. Kebetulan Bale Pare sedang direnovasi dan ruangan di sini cuma bisa menampung 260 peserta," katanya.

Menurut Joko, tujuan utama diselenggarakan kompetisi roket air tersebut ialah untuk memperkenalkan teknologi peroketan sejak dini kepada generasi muda. Serta, dalam rangka penyebarluasan sains dan teknologi secara mudah dan menyenangkan.

"Dan bagi kami memperkenalkan Puspa Iptek Sundial kepada publik jawa barat bahwa di Jawa Barat ini ada pusat sains yang bisa dikunjungi oleh masyarakat jika ingin mengadakan acara kunjungan atau field trip yang berkembangan dengan teknologi," katanya.

Menurut Joko, pihaknya sudah delapan tahun melaksanakan kompetisi roket air regional Jawa Barat. Yakni, sejak 2010 sampai sekarang. "Alhamdulillah peserta yang ikut setiap tahunnya meningkat baik dari kuantitas peserta atau jumlah sekolah. Ini juga kan dalam rangka penyebarluasan science dan teknologi secara mudah dan menyenangkan," katanya.

Kompetisi roket air juga, kata dia, mengajarkan siswa berbagai disiplin ilmu kepada generasi muda seperti teknologi kedirgantaraan, ilmu fisika, hingga ilmu matematika. Selain kompetisi roket air, pihaknya juga menyelenggarakan Teacher Workshop gratis untuk guru yang mendampingi peserta.

Dalam kompetisi ini, kata dia, peserta akan berlomba untuk mendesain roket air serta meluncurkannya sebuah roket yang dirakit oleh peserta sendiri dengan sasaran di jarak 55 meter. Pemenang akan ditentukan berdasarkanjarak pendaratan terdekat dari pusat sasaran.

Penyelenggaraan kompetisi ini, menurut Joko, dilakukan dalam rangka menyeleksi 10 orang peserta yang akan mewakili Jawa Barat di Kompetisi Roket Air Nasional pada tanggal 28 September hingga 1 Oktober 2018 di PPIPTEK TMII Jakarta. Nantinya, di tingkat nasional tersebut diseleksi peserta yang akan membawa nama Indonesia di Kompetisi Roket Air Internasional se-Asia Pasiflk, yang tahun ini akan diselenggarakan di Singapura pada November mendatang. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement