Rabu 12 Sep 2018 19:02 WIB

Milad Ke-69, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta Terus Berbenah

Sekolah ini ingin tetap mempersembahkan program-program terbaik yang mendidik.

Rep: Silvy Dian Setiawan/ Red: Yusuf Assidiq
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Tri Ismu Husnan Purwono, menjadi pembina upacara pada pembukaan Milad ke-69.
Foto: Dokumen.
Kepala Sekolah SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Tri Ismu Husnan Purwono, menjadi pembina upacara pada pembukaan Milad ke-69.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Memasuki usia ke-69 tahun, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta terus berbenah dan meningkatkan kualitasnya, baik dari segi pelayanan maupun kualitas sumber daya manusianya (SDM). Hal tersebut dilakukan dalam upaya membentuk karakter siswa yang mumpuni dalam berbagai bidang sehingga dapat berkontribusi untuk masyarakat luas.

"Layanan guru dan tenaga pendidikan harus bisa lebih berkualitas. Artinya, mereka harus menjadi SDM yang mumpuni, menjembatani, dan membimbing anak-anak untuk menjadi anak-anak yang secara karakter memang benar-benar ada peningkatan imtak maupun iptek," kata Kepala Sekolah SMA Muhi 1 Yogyakarta, Tri Ismu Husnan Purwono, saat ditemui.

Ismu mengungkapkan, peningkatan SDM yang dilakukan, di antaranya meningkatkan kemampuan pengajar dalam berbahasa asing, seperti diberikannya pelatihan bahasa Inggris. Sebab, dengan pengajarnya yang memiliki keterampilan bahasa asing, siswa pun bisa ditingkatkan kemampuan bahasanya melalui interaksi yang rutin antara murid dan guru.

Peningkatan SDM juga dibarengi dengan penambahan sarana dan prasarana sebagai penunjang dalam proses belajar mengajar. Terlebih, perkembangan teknologi yang saat ini sudah semakin berkembang, maka pihaknya pun mengikuti perkembangan zaman.

Namun, tentu tidak menghilangkan ciri khas dari SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta. "Penambahan sarana dan prasarana itu kami lakukan karena ini sudah zaman industri digital 4.0. Jadi, kita harus berbenah sedemikian rupa, kalau tidak SMA ini akan tertinggal," ujarnya menambahkan.

Penambahan sarana dan prasarana yang dilakukan, seperti pembangunan aula, yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan siswa. Bahkan, ruang guru juga dibenahi dengan lingkungan perkantoran agar kegiatan guru pun dapat dipantau.

"Kami menambah fasilitas ada Graha Sakinah, bisa buat seminar, workshop, dan sebagainya. Aula ini juga sangat bermanfaat dari sisi olahraga, jadi anak-anak bisa berekspresi di sana," katanya menambahkan.

Pada milad ke-69 tahun ini, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta ingin tetap mempersembahkan program-program terbaik yang mendidik. Selain itu, juga dapat memberi contoh kepada sekolah lain sebagai sekolah yang memberi figur sentral dalam berdakwah.

Pada setiap ajang perlombaan, siswa pun terus diajak untuk dapat berkompetisi. Tujuan utamanya tidak untuk mendapatkan medali, tetapi melalui kompetisi siswa akan termotivasi untuk selalu berusaha meningkatkan kemampuannya.

"Kami selalu mengikutsertakan anak dalam semua kegiatan yang namanya lomba. Menang atau kalah itu urusan belakang. Tapi, saya hanya ingin membuat mereka punya karakter dalam berkompetisi," ujarnya.

Berbagai prestasi yang telah didapatkan oleh para siswa dengan mengikuti berbagai kompetisi, baik tingkat provinsi, nasional, maupun internasional. Berbagai prestasi tersebut, lanjutnya, memberikan pengaruh yang luar biasa untuk perkembangan siswa.

"Sepekan lalu kita baru saja mendapat beberapa emas dan perak pada ajang kompetisi pencak silat tingkat Asia-Eropa. Di Thailand pada 2017 kemarin juga dapat silver medal untuk Olimpiade Matematika," ujarnya.

Selain mengikuti berbagai kompetisi, para siswa juga sudah dilatih sejak duduk di bangku SMA untuk berwirausaha. Disediakan koperasi untuk dikelola sendiri oleh siswa.

Ia pun berharap, dengan berbagai peningkatan dan pembanahan yang dilakukan, membuat siswa maupun SDM-nya dapat terus berkembang. Selain itu, juga dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat dan negara Indonesia.

"SMA I tetap menjadi yang terdepan dan dipercaya oleh masyarakat dan bisa berkontribusi bagi masyarakat dan negara ini untuk membangun Indonesia. Selalu kita sampaikan bagaimana peran Muhi untuk Indonesia, kan siswa kami tersebar di seluruh Indonesia, dan mereka harus berbuat yang terbaik ke depannya," kata Ismu.

Pada milad ke-69 yang jatuh pada 5 September 2018 ini, SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta menggelar berbagai kegiatan yang menarik. Tema yang diangkat pada milad tahun ini, yaitu "Santun dalam Bersikap, Mandiri untuk Berprestasi, Terampil dalam Berkarya untuk Mempererat Silaturahim melalui Milad ke-69 SMA Muhi yang Berkemajuan".

Ada tiga kegiatan besar yang digelar dari 10 hingga 12 September. Acara tersebut di antaranya Moehi National Competition (Monaco) dan Muhi Leisure Night Festival (Milenial) yang digelar pada 10 September. Pada Monaco sendiri berbagai perlombaan yang digelar. Sementara, pada 12 September digelar pengajian akbar yang akan diisi oleh Ustaz Yusuf Mansur.

"Monaco nanti ada olimpiade IPA, IPA, MTK, MHQ, Tartil Quran, bahasa Jepang, nasyid, DAI, MTQ, story telling, debat bahasa Inggris dan Indonesia, tapak suci, lintas alam, fotografi, dan banyak lagi," ujar Ismu.

Pengarah Milad ke-69 SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta, Fitri Sari Sukmawati, mengungkapkan, Monaco kali ini merupakan ketiga kalinya digelar. Tahun ini, 800 siswa telah mendaftar untuk mengikuti kompetisi tersebut. Pendaftarnya berasal dari seluruh wilayah di Indonesia.

"Pesertanya tidak hanya dari SMA, tapi juga dari SMP. Yang terjauh dari Jayapura, Kalimantan, dan Sumatra juga ada, Jawa Barat juga," kata Fitri.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement