REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bekraf Habibie Festival ingin generasi muda Indonesia tidak asing dengan teknologi dan menganggap teknologi sebagai bagian dalam hidup mereka.
"Teknologi masuk ke rumah supaya orang tidak takut, lebih diterima manfaatnya," kata salah seorang pendiri Bekraf Habibie Festival, Sachin V Gopalan, saat ditemui di acara pembukaan festival di JIExpo Kemayoran, Kamis (20/9).
Festival teknologi ini, selain perayaan atas peran Bacharuddin Jusuf Habibie dalam dunia teknologi, juga ingin mengenalkan dunia yang penuh dengan kreasi dan inovasi kepada anak-anak muda. Habibie memang identik dengan pesawat, namun festival yang dirancang untuk anak-anak sekolah itu tidak melulu berisi pesawat.
Berbagai inovasi dihadirkan dalam festival agar anak-anak dapat memahami teknologi yang diaplikasikan ke berbagai bentuk. Sachin mencontohkan dalam bidang olahraga, diperlukan sepatu atau inovasi di alat olahraga agar menunjang performa saat beraktivitas.
"Ini bukan pameran produk, tapi inovasi yang akan tren dalam lima tahun, untuk aspirasi," kata Sachin.
Deputi Infrastuktur Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Hari Sungkari saat ditemui pada acara itu berpendapat, festival teknologi dan inovasi seperti ini bertujuan menularkan "virus positif", kepada generasi muda.
Ekonomi kreatif selalu memerlukan teknologi terutama jika pelakunya ingin usahanya berkembang, kata Hari Sungkari. Bekraf Habibie Festival diadakan di JIExpo Kemayoran mulai hari ini hingga Ahad (23/9).