Selasa 25 Sep 2018 22:07 WIB

Ratusan Pelajar Purwakarta Diajarkan Tanam Padi di Sekolah

Diharapkan para pelajar memiliki niat untuk mengembangkan dunia pertanian kelak

Rep: Ita Nina Winarsih / Red: Hazliansyah
Pelajar SMPN 10 Purwakarta, antusias mengikuti prosesi tandur (tanam bibit padi) pada musim gadu kedua ini, Selasa (25/9).
Foto: dok. SMPN 10 Purwakarta
Pelajar SMPN 10 Purwakarta, antusias mengikuti prosesi tandur (tanam bibit padi) pada musim gadu kedua ini, Selasa (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Ratusan pelajar di Purwakarta turun ke sawah pada musim gadu kedua kali ini. Mereka diajarkan untuk menanam bibit padi (tandur) agar ketertarikan mereka di sektor pertanian bisa meningkat.

Kepala Sekolah SMPN 10 Purwakarta, Neneng M Patimah, mengatakan, bertani ini masuk dalam pelajaran pra karya dan ekstrakurikuler. Sekolah memiliki lahan seluas 1,6 hektare. Dari luasan itu, salah satunya dimanfaatkan sebagai areal persawahan.

"Hari ini, bertepatan dengan memasuki musim tanam gadu kedua, anak-anak diajarkan cara tandur (tanam padi). Anak yang tandur hari ini, merupakan siswa kelas VIII. Besok, yang tandur anak kelaa VII," ujar Neneng kepada Republika.co.id, Selasa (25/9).

Adapun siswa yang terlibat dalam menanam padi jumlahnya mencapai 383 pelajar yang terbagi dalam dua angkatan.

"Saat ini, kami sering mendengar jika sektor pertanian sudah ditinggalkan generasi muda. Mereka lebih memilih bekerja di pabrik, ketimbang jadi petani," ujar Neneng.

Karena itu, pihak sekolah ingin para pelajar minimal punya minat untuk bercocok tanam. Selama mereka belajar di sekolah, anak-anak diajarkan menjadi petani sehingga diharapkan bisa mengembangkan sektor pertanian kelak.

"Ada nilai filosofi yang bisa mereka petik dari pelajaran tandur ini. Yaitu mereka diajarkan pola hidup teratur, sabar dan fokus pada satu tujuan," ujarnya.

Selain itu, dengan mengenalkan pertanian ke generasi muda, diharapkan bisa menjadi spirit bagi mereka untuk mewujudkan ketahanan pangan. Dengan begitu, Indonesia melalui kerja keras anak-anak ini bisa menuju swasembada beras.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Purwanto, menuturkan, sejak lama Purwakarta menerapkan konsep pendidikan berkarakter. Salah satunya mengaplikasikan pertanian dan peternakan sebagai pelajaran tambahan.

"Sekolah yang telah menerapkan pendidikan ini, sudah hampir semuanya. Di setiap kecamatan ada. Tapi, ada yang berjalan dan ada yang tidak," ujarnya.

Untuk sekolah yang berbasis pertanian ada tiga percontohan. Sistem pembelajaran sudah berjalan baik dari mulai semai bibit, tanam, panen sampai pengelolaan pascapanen. Tiga sekolah itu yakni SMPN  Satap Nagrog Wanayasa, SMPN 2 Pondoksalam, dan SMPN 10 Purwakarta.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement